Kamis, 02 Maret 2017

Senandung Perjalanan di Tengah Hujan Februari #1

Senandung Perjalanan di Tengah Hujan Februari #1

12 Februari 2017

Hari minggu saatnya berlibur. Namun, hujan di pagi hari membuatku semakin nyenyak untuk tertidur. Bangun-bangun sudah pukul 12an hahaha. Okelah ngetrip yang deket-deket saja mumpung sudah terang. Kelaur dari mesh langsung cari makan, lalu naik angkot 03 turun di pertigaan parung bingung. Kenapa namanya parung bingung? Yeah, karena orang yang parung biasanya akan bingung di pertigaan ini hehe. Rp. 5.000,- keluar kantong buat bayar angkot. Lanjut lagi naik angkot 102 arah Pondok Labu. Aku pun turun di depan gerbang Masjid Dian Al-Mahri (Kubah Emas). Rp. 5.000,- keluar lagi dari kantong buat bayar angkot.


Yeah, sudah lama aku pingin ke masjid ini. Maklum, hampir 1 tahun jadi warga Depok belum pernah kesini ya lucu wkwkwk. Dari gerbang pintu masuk harus berjalan kaki agak jauh. Ditengah jalan ada om-om yang minta fotoin wkwkwk. Katanya sih pernah kesini tapi belum sempet foto di spot yang aku lewatin wkwkwk. Cekrek, dengan gaya minimalis om-om tersebut menyudahi acara jadi foto model dan aku pun hanya dibayar dengan ucapan terimakasih (-_-).

Lanjut jalan lagi, aku sampai persis di depan masjid. Wah keren ya. Semuanya dindingnya dari bebatuan marmer dan kubahnya dilapisi emas (*,*). Sebelum masuk ke masjid, aku menitipkan sendal dulu lalu ambil air wudhu. Tempat wudlu dan toiletnya juga dari bebatuan marmer. Ternyata aku tidak sendiri. Hari itu bebarengan dengan rombongan yang sepertinya dari pesantren berlogat ngapak. Ramai sekali. Aku pun sholat dzuhur karena sudah waktunya. Setelah sholat aku pun beristirahat sejenak di dalam masjid yang nyaman ini. Masjid ini juga diberi sekat pemisah antara jamaah laki-laki dan perempuan. Jadi tak banyak spot yang bisa ku ambil foto. Padahal diluar bagian belakang jama’ah perempuan spot fotonya bagus. Tetapi masuk dari luar juga dikunci gerbangnya hehe.



Yeah, namanya juga tempat ibadah ya sesuai kegunaanya untuk tempat ibadah. Dalam hal ini, masjid digunakan untuk sholat. Tapi ada juga sih yang cuma nongkrong-nongkrong buat foto-foto doang, pakai celana belel atau robeknya, perempuan lagi, apalagi laki :/.

 

Aku beranjak keluar dari masjid kubah emas ini. Naik angkot lagi ke arah pondok labu. Berteman dengan macet di daerah cinere. Tapi Bangpir ngeblong di jalur kanan cah (*,*). Pembawaannya udah kaya bis malam aja ini :D. Serem, apalagi aku duduk di depan hahaha. Sampai juga di pasar Pondok Labu, Rp. 5.000,- keluar kantong buat bayar angkot.

Di kejauhan ada metromini 610 jurusan Pondok Labu-Blok M yang lagi ngetem. Giliran dideketin malah menjauh. Wah sial nih, harus nunggu metromini lagi -_-. Kempas-kempus sendirian di pinggir jalan. Udah kayak orang ilang aja. Yeah, perjalananku kesini kali ini adalah yang pertama kali. Jadi, masih suka clingak clinguk sana-sini wkwkwk. Hampir tak sabar aku menunggu, akhirnya metromini datang juga. Aku naik dan ternyata aku jadi penumpang pertamanya wkwkwk. Memang lagi sepi bis kecil ini, apalagi hari libur. Di dalam bis, Aku duduk di kursi yang keras seperti di halte-halte bis. Bisnya sudah renta. Dipaksa berjalan diera milenium ini. Mungkin di zaman orde lama, metromini sudah ada. Bahkan ketika pak Ahok sekolah, metromini jadi langganannya. Harusnya sih bis ini diremajakan, biar bisa menggaet penumpang lebih banyak. Kalau bisa ada armada baru. Dengan trayek jalan di jalur macet pastinya penumpang akan memilih angkutan yang nyaman dan bebas dari tindak kriminal. Maka dari itu ya warga jakarta dan sekitarnya memilih suka naik mobil pribadi dan menambah macet berjam-jam :D.


Sepanjang perjalanan tidak terlalu macet karena hari libur. Metromini merayap pelan-pelan menyusuri Jl Fatmawati yang sedang dibangun tiang pancang LRT. Mungkin jika hari kerja macetnya sangat parah. Sesekali metromini berhenti sebentar di gang-gang mencari celah agar dapat penumpang. Terhitung sampai di blok M hanya dapat 7 penumpang saja. Itupun jarak dekat. Yeah, aku sampai di Blok M. Rp. 4.000,- keluar dari kantong untuk bayar Bangpir hehe.


Di Blok M ini, aku sempatkan Sholat Ashar dan beli sesuatu karena mumpung ada yang murah. Kemudian masuk ke Terminal Blok M shelter Busway. Aku naik Busway turun di Jakarta Kota. Cuman mau beli kerak telor aja sih di Kota Tua. Kemudian hujan turun dengan derasnya. Pengunjung Kota Tua berhamburan untuk berteduh. Aku pun berlari menuju Stasiun Jakarta Kota untuk balik ke Depok naik Commuter Line.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar