Senandung Perjalanan di Tengah Hujan Februari #1
12 Februari 2017
Hari minggu saatnya berlibur. Namun,
hujan di pagi hari membuatku semakin nyenyak untuk tertidur. Bangun-bangun
sudah pukul 12an hahaha. Okelah ngetrip yang deket-deket saja mumpung sudah
terang. Kelaur dari mesh langsung cari makan, lalu naik angkot 03 turun di
pertigaan parung bingung. Kenapa namanya parung bingung? Yeah, karena orang yang
parung biasanya akan bingung di pertigaan ini hehe. Rp. 5.000,- keluar kantong
buat bayar angkot. Lanjut lagi naik angkot 102 arah Pondok Labu. Aku pun turun
di depan gerbang Masjid Dian Al-Mahri (Kubah Emas). Rp. 5.000,- keluar lagi
dari kantong buat bayar angkot.
Yeah, sudah lama aku pingin ke
masjid ini. Maklum, hampir 1 tahun jadi warga Depok belum pernah kesini ya lucu
wkwkwk. Dari gerbang pintu masuk harus berjalan kaki agak jauh. Ditengah jalan
ada om-om yang minta fotoin wkwkwk. Katanya sih pernah kesini tapi belum sempet
foto di spot yang aku lewatin wkwkwk. Cekrek, dengan gaya minimalis om-om
tersebut menyudahi acara jadi foto model dan aku pun hanya dibayar dengan
ucapan terimakasih (-_-).
Lanjut jalan lagi, aku sampai
persis di depan masjid. Wah keren ya. Semuanya dindingnya dari bebatuan marmer
dan kubahnya dilapisi emas (*,*). Sebelum masuk ke masjid, aku menitipkan sendal
dulu lalu ambil air wudhu. Tempat wudlu dan toiletnya juga dari bebatuan marmer.
Ternyata aku tidak sendiri. Hari itu bebarengan dengan rombongan yang
sepertinya dari pesantren berlogat ngapak. Ramai sekali. Aku pun sholat dzuhur
karena sudah waktunya. Setelah sholat aku pun beristirahat sejenak di dalam
masjid yang nyaman ini. Masjid ini juga diberi sekat pemisah antara jamaah
laki-laki dan perempuan. Jadi tak banyak spot yang bisa ku ambil foto. Padahal diluar
bagian belakang jama’ah perempuan spot fotonya bagus. Tetapi masuk dari luar
juga dikunci gerbangnya hehe.
Yeah, namanya juga tempat ibadah
ya sesuai kegunaanya untuk tempat ibadah. Dalam hal ini, masjid digunakan untuk
sholat. Tapi ada juga sih yang cuma nongkrong-nongkrong buat foto-foto doang, pakai
celana belel atau robeknya, perempuan lagi, apalagi laki :/.
Aku beranjak keluar dari masjid
kubah emas ini. Naik angkot lagi ke arah pondok labu. Berteman dengan macet di
daerah cinere. Tapi Bangpir ngeblong di jalur kanan cah (*,*). Pembawaannya udah
kaya bis malam aja ini :D. Serem, apalagi aku duduk di depan hahaha. Sampai juga
di pasar Pondok Labu, Rp. 5.000,- keluar kantong buat bayar angkot.
Di kejauhan ada metromini 610
jurusan Pondok Labu-Blok M yang lagi ngetem. Giliran dideketin malah menjauh. Wah
sial nih, harus nunggu metromini lagi -_-. Kempas-kempus sendirian di pinggir
jalan. Udah kayak orang ilang aja. Yeah, perjalananku kesini kali ini adalah
yang pertama kali. Jadi, masih suka clingak clinguk sana-sini wkwkwk. Hampir tak
sabar aku menunggu, akhirnya metromini datang juga. Aku naik dan ternyata aku
jadi penumpang pertamanya wkwkwk. Memang lagi sepi bis kecil ini, apalagi hari
libur. Di dalam bis, Aku duduk di kursi yang keras seperti di halte-halte bis. Bisnya
sudah renta. Dipaksa berjalan diera milenium ini. Mungkin di zaman orde lama,
metromini sudah ada. Bahkan ketika pak Ahok sekolah, metromini jadi
langganannya. Harusnya sih bis ini diremajakan, biar bisa menggaet penumpang
lebih banyak. Kalau bisa ada armada baru. Dengan trayek jalan di jalur macet
pastinya penumpang akan memilih angkutan yang nyaman dan bebas dari tindak
kriminal. Maka dari itu ya warga jakarta dan sekitarnya memilih suka naik mobil
pribadi dan menambah macet berjam-jam :D.
Sepanjang perjalanan tidak
terlalu macet karena hari libur. Metromini merayap pelan-pelan menyusuri Jl
Fatmawati yang sedang dibangun tiang pancang LRT. Mungkin jika hari kerja
macetnya sangat parah. Sesekali metromini berhenti sebentar di gang-gang mencari
celah agar dapat penumpang. Terhitung sampai di blok M hanya dapat 7 penumpang
saja. Itupun jarak dekat. Yeah, aku sampai di Blok M. Rp. 4.000,- keluar dari
kantong untuk bayar Bangpir hehe.
Di Blok M ini, aku sempatkan
Sholat Ashar dan beli sesuatu karena mumpung ada yang murah. Kemudian masuk ke
Terminal Blok M shelter Busway. Aku naik Busway turun di Jakarta Kota. Cuman mau
beli kerak telor aja sih di Kota Tua. Kemudian hujan turun dengan derasnya. Pengunjung
Kota Tua berhamburan untuk berteduh. Aku pun berlari menuju Stasiun Jakarta
Kota untuk balik ke Depok naik Commuter Line.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar