Sabtu, 27 September 2014

DI JAKARTA #2

DI JAKARTA #2

Minggu tanggal 23 Februari 2014 aku mencari kost di sekitaran LEMIGAS Cipulir Keb.Lama. uangku dalam ATM tak bisa diambil karena salah masukkan password pin ATM karena aku lupa L.  Aku hampir putus asa karena tak punya solusi. Tidak mungkin aku kembali ke rumah Hadin. Aku berpikir untuk tinggal di kantor LEMIGAS saja atau kerja malam di rumah makan asal dapet tumpangan atau tinggal di masjid nanti dianggap teroris. Solusi terpecahkan saat Ray mau meminjami aku uang untuk cari kost dan dia akan beberapa hari menginap di kostku dan ternyata dia sudah di  Jakarta rumah saudaranya. Sebelumnya Ray sudah sampai Jakarta tadi dini hari di Stasiun Pasar Senen dan ingin langsung menemui ku ke Ciledug. Ya aku beralasan jangan lah, gak enak sama yang punya rumah, masak tamu menerima tamu dini hari hahaha. Setelah berdebat panjang akhirnya dia menuju ke rumah saudaranya. Uang sudah disetorkan, aku beranjak mencari kost-kost an sekitar LEMIGAS.
Kususuri gang-gang sempit yang hanya bisa dilalui 1 motor. Jika terdapat 2 motor berlainan arah maka 1 motor harus mengalah minggir. Ku tajamkan mataku agar tak luput dari pandanganku yaitu sebuah plang bertuliskan “terima kost”. Ku tanya sana-sini penduduk sekitar berkata sudah penuh. Cukup lama sepertinya aku hanya berputar-putar di gang itu. Sampai di depan kost yang sepertinya ada kamar kosong. Ku ketuk pintu depan sambil memberi salam, datang seorang perempuan menghampiri. Dia hanya pake tangtop putih dan celana levis pendek diatas lutut. Kutanya dia “ini kost cowok/cewek mbak, ada yang kosong kan?”. “Ini kost campuran mas, iya ada yang kosong di atas”, katanya. “Terus ibu kostnya mana?”,tanyaku. “Nggak tau sih tadi udah keluar lama, coba hubungi nomor hp nya aja ada di depan”, katanya sambil ketus lalu masuk ke dalam lagi. Wah gila ya ini kost campuran amburadul gitu, terlalu liar, banyak godaan, mungkin nggak aman buat ku yang kesini ingin belajar dan aku masih punya barang berharga, batinku. Ku telepon nomor hp ibu kost dan ternyata dia baru akan pulang malam hari sekitar jam 10. Terpaksa aku menunggu di kursi depan rumah kost itu.
Cukup lama ku menunggu, datang ibu-ibu yang ingin membantuku mencari kost seperti memaksa gitu, gaya bicaranya keras, dia orang betawi asli. Yasudah kuterima saja sepertinya dia baik. Tapi nethink ku tak dapat dielakkan, paling dia itu seperti perantara (Calo) supaya cepat dapet kost gitu terus dia minta imbalan. Dan benar sekali dugaanku. Ku kira ibu baik itu ikhlas mau membantu mencarikan ku kost. Memang hidup di Jakarta itu susah mencari orang yang menolong secara ikhlas. Yah kukasih saja uang 20rb untuk belanja kataku setelah aku mendapat kost yang nyaman daripada yang kutemui pertama tadi. Aku istirahat di dalam kamar kost gelap, pengap, namun terasa sangat luas karena hanya berisi tikar dan 1 tas besarku. Suwung. Hanya music berasal dari laptopku menemaniku sampai aku terlelap.
Senin pagi hari seperti biasa aku ngantor setelah sarapan dan ngopi di warung. Bedanya aku cuma jalan kaki menuju kantor karena jaraknya begitu dekat. Ku lanjutkan study ku di ruang study gedung eksplorasi 3 LEMIGAS. Sore tiba, Ray datang menungguku di depan LEMIGAS. Setelah ketemu kita menuju kost. Ternyata dia berencana bermalam disini. Setelah magabut gak ada pekerjaan sama sekali, akhirnya diputuskan untuk menikmati suasana malam di Monas. Keluar dari kost, melewati gang kecil menuju jalan raya. Kami naik metro mini jurusan blok M oper Busway jurusan Blok M – Kota Tua turun di Monas. Nongkrong malam disana, menikmati gemerlap lampu ibu kota serta tugu monas. Setengah 11 malam kita pulang karena takut ketinggalan Busway terakhir menuju Blok M. sampai Blok M oper metro mini lagi menuju Cipulir, kost ku lalu istirahat.
Selasa pagi, aku agak malas ke kantor akhirnya tidak ngantor :D. jalan-jalan lah aku dan Ray ke Ancol Jakarta Utara naik Busway memecah macet jalanan Ibukota. Di Ancol kami putari pakai sepeda sewaan, masuk ke seaworld kemudian menikmati senja di pantai karnaval Ancol. Terus pulang ke kost dan istirahat. Rabu pagi aku ngantor lagi sampai sore seperti biasa. Tidak ada kegiatan jalan-jalan hari itu karena Ray pulang ke rumah saudaranya. Kamis pagi aku ngantor sampai sore seperti biasanya. Sore nya Ray datang ke kostku, ritual jalan malam kali ini menikmatiti Kota Tua Jakarta, kuliner kerak telor, Masjid Istiqlal, sate Padang di Blok M, kemudian pulang ke kost lagi. Jumat pagi aku ngantor sampai sore, malamnya kami menuju gank potlot markas besar Band kesayanganku “SLANK”. Sayang aku tak menemui personil SLANK karena mereka lagi konser di Jogja tapi aku diperbolehkan foto-foto di dalam markas Slankers tersebut. Setelah puas kami melipir menuju taman makam pahlawan kali bata dan menyantap iga bakar yang lezat kemudian beranjak pulang ke kost. Sabtu siang, teman kost ku dulu di Tembalang (Mas Aji) main ke kost ku. Dia sudah dapat kerja di Jakarta, bawain makanan. Setelah hampir maghrib dia pulang ke rumah saudaranya daerah cilincing. Sabtu malam tak ada kegiatan berarti selain mendekam di dalam kost. Minggu pagi aku dan Ray melakukan ritual jalan-jalan menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ya tempatnya luas sekali sehingga kami menyewa sepeda buat muterin TMII. Kemudian kami pulang malamnya.

Senin pagi, Ray pamit pulang ke rumah saudaranya kemudian ke Semarang karena udah waktunya masuk kuliah. Sedangkan aku masih menyisakan waktu 1 minggu buat magang. Ya aku bolos kuliah 1 minggu. Senin – Kamis, aku lalui dengan belajar dan membuat laporan sebagai persyaratan selesai magang. Laporan ku selesai Jumat pagi, aku minta Acc dari kedua pembimbingku, kemudian surat selesai magang dan persyaratan lainnya supaya dapat sertifikat magang. Entah kenapa sampai saat ini aku belum juga menerima sertifikat tersebut yang katanya akan dikirim ke Semarang -_-. Jumat sore urusan di LEMIGAS selesai, aku pamit kepada kedua pembimbingku Bapak Tri Muji S dan Bapak Nurus Firdaus, Pak dodi, Pak Joko, Mas Agus satpam. Jumat setelah maghrib Aku menuju Tigaraksa Tangerang, tempat masa kecilku dulu.
Jakarta On Vacation:






Ancol




Kota Tua Jakarta


Tugu Monas










Potlot








Taman Mini Indonesia Indah