Jumat, 26 September 2014

Amazing MERAPI 2930 Mdpl

amazing MERAPI 2930 mdpl


Setelah sekian lama tidak mendaki gunung akibat tugas kuliah semester 4 yang luar biasa sesuatu banget cetar membahana akhirnya berkesempatan juga buat naik gunung lagi J. Bertepatan juga suasana hati ku yang galau gara-gara cewek, cieilah. Yaudah buat pelampiasan aja saya naik gunung dengan persiapan yang serba mendadak hahahaha. Tujuan pendakian kali ini adalah gunung merapi via jalur new selo pada12-13 oktober 2013. Ya ini merupakan pendakian pertama aku (jun)  ke gunung merapi. Begitu pula teman petualang saya yaitu hadin, arga dan pedet (mereka juga temen kampus ku). Setelah packing dan dirasa siap kami meluncur menggunakan belalang tempur menuju basecamp new selo dari Tembalang Semarang jam 3 sore. Di perjalanan aku banyak ngalamin insiden dimana aku nyerempet motor orang nyampe hamper nyebur selokan, hampir nabrak mobil gegara dia nyebrang seenaknya aja. Untung aku ahli ngendaliin belalang tempur ku yang ganas banting stir wkwkwk. Dan lebih kocak lagi ada insiden pijakan rem belakang belalang tempur ku patah L terpaksa dilas dah.
Kami sampai di basecamp new selo sekitar jam 7 malam. Setelah muter-muter nyasar dan cari makan akhirnya nyampe juga disini langsung parkir dah di basecamp :D . Di basecamp banyak rombongan pendakian yang akan melakukan pendakian malam itu. Setelah registrasi, repacking, dan aklimatisasi, akhirnya kami mulai nanjak sekitar jam 9 malam. Track awal adalah jalan beraspal yang sangat terjal lumayan bikin ngos-ngosan sampai tempat yang ada tulisan NEW SELO. Dan ternyata tempat itu juga basecamp yang terdapat warung serta lahan parkir, dan orang-orang menyebutnya joglo. Dipikir-pikir kenapa nggak markirin belalang tempur ku disini aja ya? Haha sial, tapi kalo liat kondisi kontur jalan yang terjal dan beraspal mungkin belalang tempur ku ga kuat nyampe sini. Di sebelah kiri tempat tersebut terdapat jalur pendakian menuju puncak merapi. Di sebelah kiri jalur terdapat jurang serta sungai yang cukup deras. Kondisi jalur pendakian saat itu sangat kering dan berdebu karena kondisinya lagi musim kemarau disamping itu angin cukup kencang dan banyak rombongan yang melakukan pendakian. Debu yang beterbangan sangat menyiksa pernafasan ditambah jalur pendakian yang terjal. Sesekali kami beristirahat untuk sekedar minum dan ngemil. Sangat disarankan untuk pendakian merapi ini membawa masker dan kacamata sebagai pelindung. Untung kami melakukan pendakian pada malam hari, jika siang hari pasti terasa panas dan manajemen pemakaian air akan sangat boros. Perlu diketahui bahwa sepanjang jalur pendakian merapi via new selo tidak ditemukan sumber air.
Setelah lama berjalan melawan debu beterbangan sampailah kami di tempat bershelter. Perlu diketahui juga jalur pendakian merapi via new selo ini post demi post nya kurang begitu jelas letaknya sehingga kami menamainya post 1 saja hehehe namun jalur pendakiannya jelas kok. Kami berhenti disini sebentar untuk menghela nafas, kemudian lanjut nanjak lagi. Kondisi jalur berikutnya melewati punggungan gunung yang cukup terjal, berbatu, dan berdebu. Kemudian sampai di batu besar yang melintang di tengah jalur pendakian, tak terasa kami sudah post 2 begitu jauh karna tidak sadar dan malam yang gelap. Setelah watu gajah jalur mulai landai (bonus :D) karena melewati punggungan gunung. Disini terlihat pemandangan kerlip lampu kota solo di timur dan magelang di barat. Keren banget dah apalagi malam itu sangat cerah dan bintang di langit setia menemani perjalanan kami J. Setelah terus berjalan track berganti menjadi batu-batu kerikil tajam namun cukup landai dan tidak berdebu lagi. Sesaat kami melewati tugu memoriam pendaki yang pernah tewas disini.
Prasasti memoriam pendaki yang tewas

Setelah berjalan lagi kami sampai di pasar bubrah sekitar jam setengah 1 malam dimana ini merupakan post terakhir sebelum menuju puncak merapi. Pasar bubrah ini sudah banyak beberapa tenda yang didirikan oleh pendaki yang sampai sini duluan. Sebenarnya pasar bubrah bukan tempat direkomendasikan untuk mendirikan tenda karena posisinya meskipun datar dan luas tidak terdapat penghalang angin sehingga sangat riskan jika terjadi badai. Namun terdapat pula batu yang besar berserakan di pasar bubrah ini. Kami mencari lapak buat mendirikan tenda setelah ketemu dan kemudian tenda sudah berdiri dengan gagahnya. Kami langsung masak-masak mie instan dan ngopi-ngopi (menu andalan pendaki hahaha) ditemani angin gunung yang kencang dan dingginnya malam hari serta bintang bertaburan diangkasa. Kami berencana melakukan summit attack pada jam setengah 4 pagi sehingga kami istirahat sejenak di dalam tenda. Untuk mencapai puncak merapi dibutuhkan waktu 1 jam lagi dari pasar bubrah tempat tenda kami berdiri.
Di dalam tenda, kami merasa ada rombongan yang berangkat summit melewati samping tenda kami kemudian berjalan ke atas. Kami bangun pada saat jam setengah 3, kemudian membuat minuman hangat dan memakan cemilan sebelum menuju puncak. Setelah siap dan didahului dengan berdo’a, kami akhirnya berangkat summit mengikuti rombongan yang melewati tenda kami tadi. Perjalanan summit sangat berat dan menguras tenaga kami. Bahkan diantara kami harus bergantian melewati jalur yang cadas dengan batu yang sangat rapuh untuh dipijak serta kecuraman hampir 600. Dan beberapa kali batu yang kami injak jatuh dan hampir mengenai personil kami. Kemudian ada rombongan dari malang yang mengikuti kami dari bawah. Kami hampir putus asa karena di perjalanan ini sangat membosankan dan melelahkan dengan tenaga yang terkuras habis. Dan putus asa kami bertambah ketika jalur yang kami naiki tersebut mentok di tebing hampir 5m secara vertikal dan tidak mungkin kami dapat melanjutkan sampai puncak. Kami pun membuat keputusan untuk berdiam di tempat tersebut sambil menunggu rombongan dari bawah yang mengikuti kami. Setelah rombongan tersebut sampai, kami menanyakan apakah jalur yang kami lalui ini benar/salah. Dan ternyata mereka menjawab tidak tahu, #JLOB. Disini kami sudah berpikir-pikir yang tidak-tidak tentang apa yang kami alami ini. Apalagi sebelum kami melewati jalur ni sudah jelas-jelas ada rombongan lain yang melewati jalur ini kemudian hilang entah kemana, mungkin mereka adalah arwah pendaki yang pernah jatuh dari sini ASTAGFIRULLAH L. Di bawah/pasar bubrah terdengar suara rombongan yang menyuruh kita berhenti karna jalurnya salah. Rombongan tersebut melewati jalur sebelah kiri kami dengan headlamp/senter yang menyala dan terlihat samar-samar ternyata jalur tersebut lebih aman daripada yang kita lewati. MASYAALLAH ternyata kami melewati jalur yang salah dimana jalurnya sangat cadas, berbatu tajam, sisinya jurang serta tebing yang sangat terjal L.
Kami pun berdo’a semoga diberi keselamatan dalam pendakian kali ini. Setelah menunggu saat subuh yang artinya jalur sudah tidak lagi gelap seperti saat kami berangkat tadi, terdapat secercah harapan bahwa kami akan selamat dan bisa menggapai puncak merapi. Kami melipir ke kiri/ jalur yang aman dari tebing yang menghalangi kami. Sungguh adegan yang menegangkan karna pijakan kaki dan rayapan tangan sangat rapuh bisa-bisa kami mati konyol karna jatuh ke jurang. SEREM MAK’E L. Bahu-membahu kami saling bekerja sama agar kami bisa melewati rintangan yang sangat ekstrim ini. Dimana kami melewati jalur yang sempit, melompat jurang menganga, memanjat tebing setinggi lebih dari 5m, batuan cadas berkerikil pula dan sangat vertical. Yah kejadian ini adalah yang aku kangenin ketika suatu saat mendaki gunung merapi lagi, tapi untuk mengulanginya lagi masih pikir-pikir hehehe. Namun keindahan siluet sunrise yang luar biasa nampak disisi yang akan kita lewati sehingga melewati jalur yang benar.
       Harus melewati tebing ini ----à  sebelum kejalur yang benar ini

Lega banget rasanya hahaha #ketawa_setan

Setelah akhirnya berjuang melawan penderita kami akhirnya sampai di jalur yang benar menuju puncak. Kami langsung bergegas menuju puncak agar tidak ketinggalan momen sunrise di puncak. Seperti mendapat tenaga baru kami membabi buta kami merayap dengan cepat karna di jalur ini berpasir dan mudah merosot apalagi jika berjalan berdiri. Kami sampai puncak pas momen sunrise tiba. Sungguh kebesaran-MU sangat luar biasa ya ALLAH perjalanan kami ini. Saya langsung bersujud syukur ketika sampai puncak merapi 2968mdpl dengan rintangan yang luar baisa dan temen-teman yang luar biasa, INI BARU NAMANYA PETUALANGAN J :D. Puas sampai puncak tak lupa kami mengabadikan moment ini dengan ritual poto-poto. Disamping itu kami bertemu dengan pendaki bule asal belanda yang namanya JACK. Dia orangnya sangat kocak dan ramah hahaha. Apalagi dia menertawakan Arga yang mendaki gunung menggunakan sandal jepit swallow. Dia juga menertawakan ku karena mendaki menggunakan pasangan sandal gunung yang berbeda hahahahaha. 
Ini sebagian picture momen kami di puncak merapi 2968mdpl :
 
 Sang surya mengintip dibalik gunung lawu

Sang surya mengitip dibalik awan
  
Beberapa gaya andalan

Udud dulu :D

Sisi kiri kawah dengan asap belerang mengepul

Pertapa genit :D

Saya dan jack :*

Foto keluarga: dari sebelah kiri Hadin, pedet, jack, arga, saya

Puas menikmati puncak merapi, kami turun ke pasar bubrah tempat kami mendirikan tenda karena alarm perut kami sudah keroncongan. Dalam perjalanan turun ke pasar bubrah sangat gampang sekali dengan mengambil track berpasir dibandingkan dengan perjalanan summit. Mungkin jika kami berlari dari puncak sampai pasar bubrah hanya membutuhkan waktu 10menit dan itu dilakukan oleh pedet yang tidak sabaran hahaha. Karena saya, hadin, dan arga tidak rela akan perjalanan menuju puncak merapi, kami hanya perosotan dan berjalan lambat sekali sambil mengabadikan moment tersebut dengan poto-poto :D. Sampai tenda kami langsung masak-makan-minum-repacking-perjalanan pulang. ALHAMDULILLAH KITA SELAMAT SAMPAI KOS MASING-MASING J.
Saran saya:
1.      Gunakan sepatu+geiter agar lebih safety saat mendaki gunung merapi cz batuan kerikil tajam, pasir dapat melukai kaki.
2.      Jangan melakukan summit pada saat kondisi sangat gelap karena jalur nya membingungkan (mungkin karna kami baru pertama kali kesini hehehe)
3.      Gunakan masker dan kacamata karena pada musim kemarau jalurnya sangat berdebu. Disamping itu bau belerang sangat pekat di pagi hari saat di puncak sangat membahayakan.
Beberapa picture perjalanan:









SAYONARA MERAPI SUATU SAAT AKU AKAN MENGUNJUNGIMU LAGI :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar