Jumat, 26 September 2014

DI JAKARTA #1

DI JAKARTA #1



Teman. Ya itu adalah sebuah kata yang mungkin sangat mudah sekali diucapkan. Tapi, terasa sulit bagiku untuk mengerti apa arti pertemanan apalagi persahabatan yang sebenarnya. Pemikiranku yang terlalu ekstrim yang mengartikan bahwa teman yaitu seseorang yang akan datang hanya saat membutuh diriku saja atau datang hanya saat malapetaka kesedihan menimpaku untuk pencitraan mereka. Kesedihan mendalam telah menimpaku pada tanggal 21 Oktober 2013. Mama telah meninggalkanku untuk selamanya menhadap sang Illahi. Dan sukses membuatku lebih pendiam dari biasanya memendam rasa pedih. Aku lebih menutup diriku, mengurung diriku dalam lorong hitam sumpeknya kamar kostku. Aku butuh teman untuk berbagi curahan hatiku tapi aku merasa, aku sangat jauh sekali sama mereka. Meskipun aku berada di dekat mereka, tapi mereka tak memperhatikanku walau hanya sekedar mengajak bicara. Oh, SHIT.! Akhirnya pikiranku jadi se-ekstrim itu.
Ku jalani kehidupanku yang tak produktif alias datar-datar saja sampai UAS semester 5 kemudian naik gunung sendiri iya sendiri ke gunung Ungaran sampai akhirnya aku pulang kampung halaman ku di Sragen setelah yudisium. Di rumah, aku juga hanya mengurung diri saja di kamarku yang sumpek, bau, dan berantakan barangkali ada bangkai tikus aku tak tahu. Kamis 13 Februari 2014 gunung kelud meletus hebat. Jumat 14 Febuari 2014 pagi hari, abu vulkanik sangat deras mengguyur kampungku bahkan sampai jawa barat bagian timur. Dua adikku tak berangkat sekolah dan bapak tak berangkat bekerja. Namun aku kabar bahagia karena permintaan magang ku ke LEMIGAS telah di acc. Sabtu esok hari aku harus berangkat karena senin tanggal 17 Februari 2014 aku sudah harus berada di Jakarta, magang sampai tanggal 7 Maret 2014. Aku menuju Jakarta naik kereta api ekonomi matarmaja dari Stasiun Jebres Solo menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Minggu pagi aku sampai Stasiun Pasar Senen Jakarta, banyak yang memandangiku sinis karena pasti aku berasal dari kampung dan selamat datang di ibu kota yang kejam. Aku melipir jembatan penyebrangan ke shelter Busway Pasar Senen, bayar karcis di loket, naik Busway tujuan Harmoni oper Busway menuju terminal kalideres. Minggu siang aku sampai di kalideres menunggu jemputan temanku. Namanya Hadin, teman kuliahku, rumahnya daerah ciledug yang notabene dekat dengan kantor LEMIGAS yang berada di Cipulir Kebayoran Lama JakSel. Aku berencana tinggal untuk sementara waktu di rumahnya. Setelah menunggu sambil makan siang, dia datang menjemputku kemudian langsung menuju rumahnya. Di rumahnya aku bertemu keluarganya, meminta izin agar boleh tinggal sementara waktu. Setelah diizinkan aku istirahat dirumahnya sampai esok pagi.
Senin pagi hari aku menuju kantor LEMIGAS dengan oper angkot 2 kali. Sampai di kantor aku diberondong pertanyaan oleh satpam yang ternyata orang jawa juga. Ya biasalah kalo sesama orang jawa ketemu pasti ngomongnya bahasa jawa hehehe. Kalo gak salah satpam itu namanya Agus asale soko Kendal opo Demak yo? Lali aku. Aku disarankan untuk menuju kantor untuk mengurus perijinan dan mendapat cocard magang ku. Setelah urusanku selesai aku menuju gedung ekspolari 3 untuk ketemu Bapak Tri Muji Susantoro sebagai pembimbing I ku dan ternyata beliau juga lulusan dari IlmuKelautan Undip dan Bapak Nurus Firdaus pembimbing II ku. Setelah bertemu beliau mengutarakan atas maksud dan tujuanku magang disini, aku disarankan baca-baca buku tentang SIG dahulu sebelum melakukan studi kasus. Hari itu aku cuma baca buku dan menginstall software ENVI di ruang studi. Disini ku berkenalan dengan Deby Sanjaya mahasiswa ITS, Winda dan pacarnya, mahasiswa Unibraw, dan beberapa mahasiswa UIN Jakarta. Aku lebih dekat berteman dengan Sanjaya, arek Kediri yang sama-sama orang Jawa. Lagi-lagi jawa, mungkin aku terlalu rasis -_- . di ruang study ini aku juga berkanalan Pak Dodi bagian SIG dan Pak Joko OB yang baik hatinya. Ya Pak Joko suka curhat sama diriku tentang pekerjaan, dll. Sore jam 4 aku pulang diantar oleh Sanjaya karena searah. Dia tinggal di rumah saudaranya. Aku turun di pasar bengkok tangerang dan jalan kaki saja menuju rumah Hadin. Sampai di rumah aku ditawari makan malam bareng, ya akhirnya kuterima. Malam itu aku istirahat sambil nyoba-nyoba software yang baru kudapat itu.
Selasa pagi aku naik angkot menuju pasar bengkok menunggu Sanjaya bareng berangkat ke LEMIGAS. Sampai kantor aku dapat studi kasus langsung kucoba software tersebut dibimbing oleh pembimbingku. Selasa – Kamis sangat monoton sekali kehidupan yang kulalui. Hari jumat Sanjaya sudah selesai magang, dia pamit pulang balik ke Surabaya. Akhirnya aku merasa suwung meskipun masih ada teman yang lain. Lain? Dan ternyata Jumat itu pula Raynami, teman kuliah ku rencana liburan di Jakarta sekalian main-main di tempatku. Aku sudah seminggu menginap di rumah Hadin. Aku merasa tidak enak dengan keluarganya kalau terlalu lama menumpang. Apa lagi Hadin akan segera berangkat ke Semarang. Akhirnya hari minggu kuputuskan untuk mencari kost buat 2 minggu lagi aku hidup di Jakarta. Hari minggu pagi aku pamit dan berterima kasih pada Hadin dan keluarganya atas kesediaannya menerima ku menginap selama seminggu dan aku tak bisa membalas apa-apa melainkan cuma do’a aja agar amal dan ibadahnya diterima Allah. Ya mereka keluarga yang baik J.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar