Jumat, 26 September 2014

Di Balik Awan LAWU 3265 Mdpl

DI balik awan LAWU 3265 mdpl


Yaps, judul postingan ku kali ini memang cukup ekstrim ya hehehe. Berawal dari minggu tenang semester 5 yang lalu saat pulang kampung ke kota kecil nan asri sebut saja Sragen, akhirnya aku memutuskan untuk mendaki gunung Lawu yang berketinggian 3265 mdpl sama adikku (Sidiq) yang masih kelas 2 smp karena di kampung memang gak ada teman yang bisa diajak berpetualang seperti mendaki gunung. Jelas saja teman-teman sebaya ku di kampung rata-rata sudah merantau kerja/kuliah. Tanggal 23 Desember 2013 memang bukan musim untuk pendakian karena masih musim hujan dan rawan akan adanya badai di gunung namun dengan kondisi psikologis yang siap dan factor eksternal yang bikin hati kami sangat labil karena ditinggal mamah untuk selamanya serta dapet kabar dari bapak yang mau menikah lagi akhirnya tekat kami sudah bulat untuk mendaki gunung Lawu ini. Tepat pukul 14.00 aku dan sidiq berangkat dari rumah setelah mempersiapkan perbekalan buat pendakian kali ini seperti masak nasi goreng, membeli air minum dan beberapa cemilan roti, madu dan susu. Gunung Lawu dapat melewati terletak di perbatasan jawa tengah (kab. karanganyar) dan jawa timur ( kab. magetan). Menurutku Gunung Lawu adalah gunung terdingin daripada gunung-gunung yang pernah ku daki sebelumnya dan memiliki mitos mistis yang sering terdengar dari pendaki-pendaki lain, kalo aku sih selow aja asal jangan mengganggu dan sopan saat bertutur kata maupun perbuatan ketika mendaki gunung Insyaalah gak akan terjadi apa-apa J. Kami memutuskan untuk mendaki Lawu via cemoro sewu karena jalurnya jelas dan pas buat pendaki pemula seperti adik saya meskipun jalurnya lebih terjal dan berbatu menyerupai anak tangga daripada jalur cemoro kandang yang landai, jauh dan lebih licin ketika hujan.
Kami sampai di basecamp cemoro sewu sekitar pukul 15.30 meskipun diserang hujan saat perjalanan dari karangpandan-tawangmangu. Di samping basecamp terdapat warung makan yang kami singgahi untuk makan dan minum kopi sekedar menghangatkan badan karena kondisi di basecamp ini sudah sangat dingin disertai gerimis dan kabut tebal. Lalu kami beristirahat dan masjid depan basecamp sambil menunggu waktu maghrib dan isya. Di masjid ini kami berkenalan dengan 2 orang kakak-adik perempuan dan laki-laki asal Jakarta yang menjadi santri di Demak berencana mendaki gunung lawu juga. Akhirnya kami memutuskan untuk bareng saja. Setelah solat maghrib dijamak isya kami kembali ke warung untuk sekedar ngopi kemudian mengurus perizinan. Kami ber-4 hanya membawa tas ransel yang berisi daypack saja karena rencana awal akan menginap di warung mbok yem sebelum puncak lawu. Yang aku heran tuh temen dari pondok yang perempuan naik gunung memakai rok hehehe. Start pendakian sekitar pukul 19.00 dengan berjalan santai dengan jalur berbatu landai diselengi beberapa tanjakan yang bikin lumayan ngos-ngos an dengan penerangan dari headlamp dan senter. Setelah 1 jam akhirnya kami di post 1 dengan bangunan yang bershelter. Tidak berselang lama aku dan adikku menunggu teman dari pondok akhirnya mereka sampai. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami kembali. Dalam perjalanan menuju post 2 kami diserang dengan hujan gerimis dengan angin yang kencang, kami langsung memakai senjata andalan kami yaitu jas hujan. Dalam perjalanan ini menuju post 2 kami berpisah dengan teman dari pondok karena terlalu lama menunggu dan tidak mau angin dingin menerpa tubuh kami terlalu lama. 1 jam kemudian kami sampai di post 2 dan diserang oleh hujan yang lebat. Di post 2 yaitu bangunan bershelter kami berteduh sekitar 1 jam karena hujan lebat disertai angin, sekali-kali kilat terlihat menyambar membelah gelapnya malam itu. Tak berselang lama teman dari pondok sampai di post 2 dan kami makan cemilan untuk menghangatkan badan. Setelah hujan reda, kami melanjutkan perjalanan meskipun masih gerimis. Dalam perjalan dari post 2 sampai 5 kami berpisah dengan teman dari pondok atas persetujuan mereka. Sebenarnya aku nggak tega meninggalkan mereka berdua karena keadaan sangat dingin tapi jika masih bersama mereka akan lebih terasa dingin jika harus berhenti menunggu, ya berdo’a saja semoga mereka tidak terjadi kenapa-kenapa. Dari post 2 sampai post 5 terasa sangat berat karena jalurnya yang berbatu berupa anak tangga yang terjal. Beberapa kali aku dan adik ku dibuat ngos-ngos an dan berhenti untuk mengambil nafas. Sekitar pukul 00.30 kami sampai di post 5 yang berupa tanah datar berupa tanah cukup luas terbuka dan di beberapa spot terdapat tempat untuk mendirikan tenda karena terlindung dari angin. Karena di post 5 ini terjadi kabut yang sangat tebal dengan penglihatan maksimal 1 meter tidak mungkin kami melanjutkan ke warung mbok yem. Akhirnya kami beristirahat di bawah tanaman perdu dengan beralaskan jas hujan dan tidur diselimuti sarung karena kami tidak mbawa tenda brrrrrr dinginnya itu lho L. Disini tidak Cuma berdua saja dengan adik ku, ada rombongan dari karanganyar juga sehingga kita saling berdempetan biar hangat :D.
Tak terasa kami tertidur dan terbangun jam 02.00 karena hujan gerimis melanda disertai kabut yang sangat tebal. Tak berapa lama 2 anak pondok tadi sampai di tempat kami tidur dan menghampiri kami. Setelah ngopi-ngopi dan makan cemilan kami lanjutkan perjalanan lagi, rencana sampai warung mbok yem lah. Ditengah perjalanan tepatnya punggungan sebelum sendang drajat angin sangat kencang sekali disertai kabut. Cahaya headlamp pun seperti tidak memberi cahaya kehidupan, hanya berjarak 1,5 meter saja dapat dilihat. Kami pun berjalan bergandengan tangan sambil berdo’a supaya kami selamat. Jam 03.00 kami sampai di sendang drajat dan kami pun berteduh di dalam goa karena saat itu kondisi hujan deras dan angin kencang. Sampah yang kami bakar pun tak sanggup untuk menghangatkan kami karena tidak bisa terbakar. Dan si anak cewek dari pondok itu mengalami gejala hipotermia yang awalnya menggigil terus bicara nggak jelas. Dan pertologan pertama dilakukan, kusuruh dia mengganti pakaian hangat kemudian adiknya itu kusuruh meluk kakaknya, ajak terus dia bicara dan jangan sampai tak sadarkan diri. Ku beri beberapa cemilan dan minum padanya. Tak terasa sudah jam 05.00, cuaca hanya mendung, hujan reda, bulan pun terlihat memiliki cincin, tidak ada angin, namun dinginnya membuat tubuhku menggigil dan cara terbaik untuk menghangatkan tubuhku adalah merokok sambil jalan-jalan menikmati suasana sekitar sendang drajat. Di sendang drajat terdapat sumur mata air yang konon tak pernah kering dan membawa berkah jika minum/mandi pakai air tersebut. Disekitar sendang drajat juga ada warung tapi hanya buka pada saat-saat tertentu saja.
Jam 05.30 aku, adikku, dan 2 anak pondok tadi, melanjutkan perjalanan dan jam 06.00 kami sampai puncak lawu hargodumilah. Kami adalah orang pertama yang sampai puncak pada hari itu tanggal 24 desember 2013. Cukup was-was juga karena sepertinya kami tak dapat sunrise di puncak karena mendung dan angin pun sangat kencang di puncak. Menggigil tubuh ku ini menantikan kehangatan sunrise, dan sunrise pun muncul meskipun tak sempurna tapi sangat indah karena cahayanya berada ditengah samudera awan kegelapan. Tak lupa aku mengibarkan bendera SLANK ku sebagai perayaan ultah SLANK dan bang bim-bim sambil foto-foto. Karena sudah tak tahan dinginnya puncak lawu, 2 anak pondok tadi minta izin turun ke basecamp duluan. Kemudian aku dan adikku turun ke warung mbok yem pukul 06.30. Kami makan pecel telur + minum segelas kopi hitam + udud di warung sambil cerita-cerita sama pendaki asal Jakarta yang katanya dah pensiun 10th akhirnya mendaki lagi. Banyak yang dia ajarkan tentang manis-pahit kehidupannya itu *curhat :p. Setelah puas kami pamit pulang turun ke basecamp jam 07.30. Sampai basecamp jam 10.30 terus pulang ke rumah. ALHAMDULILLAH Aku dan Adikku (Sidiq) selamat dan berhasil melakukan pendakian Gunung Lawu. Suatu saat akan ku ajak adikku lagi buat mendaki gunung yang berbeda. Akan ku racuni dia biar menikmati, mencintai, menjaga alam.
Beberapa picture perjalan ini:

bulan bercincin

silver sunrise

silver sunrise

Sidiq

masjun_krik

sendang drajat

pos 5

pos 4

tanah berkapur di sekitar pos 4

track batu menyerupai tangga

pos 3

pos 1

kecapekan dia

gerbang

gerbang

tugu hargo dumilah

baca !

shugoi :D

bendera Slank + Merah Putih

abang-adek


abang-adek

kedinginan

bedeng di puncak

warung mbok yem

anget-anget

ciluk ba !

* Sampai saat ini gak tau nama 2 anak pesantren itu hehehe

Terima kasih Jun_krikers yang sudah membaca :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar