Kamis, 26 Februari 2015

#1 Plesir Edan GUNUNG API PURBA

#1 Plesir Edan GUNUNG API PURBA


  

Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang masih saja mengurusi urusan pelik (skripsi), akhirnya aku kembali setelah sekian lama tak merasakan hawa kebebasan. Sesungguhnya trip ini sudah terlalu basi untuk didongengkan karena sudah berjamur di daftar entry-ku hahaha. Berawal dari melihat display picture BBM atau entah profil picture FB, *aku mulai pikun -_-. Ada seorang teman yang berdiri membelakangi kamera dengan maksud foto natural memandang pemandangan indah dari sebuah tempat dengan ketinggian tertentu. Setelah kutanya dimanakah tempat itu gerangan? PING !! PING !! PING !! ……………………………………………………………………………………………………..*iklan #setel lagu menanti jawaban. Kemudian setelah lagu menanti jawaban usai, bel berbunyi. Tuti tuti tuti itu di Gunung Api Purba, Nglanggeran, Yogyakarta. Dengan cepat aku membalas, “Oke fix, antar Gua kesana biar Gua tau, cara Lu menjaga Gua, nanti Gua kabarin lagi tanggalnya, Gua masih sibuk”.
Di sela-sela kesibukanku itu, aku masih sempat membaca novel petualangan keren dengan romansa cinta segitiga dan mengulas berbagai permasalahan adat kebudayaan tempat tersebut. Yeah, Bilangan Fu nama novelnya, Ayu Utami nama penulisnya. Recommended bangetlah untuk dibaca oleh sahabat-sahabat petualang :3. Latar dari novel tersebut berada di Pegunungan Sewu, Gn. Kidul, Yogyakarta. Dimana latar tersebut terdapat kawasan perbukitan kapur *karst yang biasa digunakan untu olahraga ekstrim panjat tebing, terdapat candi, mushola yang menghadap pantai selatan dan pantai yang amazing beautifully :D. Seorang teman se-kost juga merecomemmended kan tempat itu karena pernah kesana. Tempat itu bernama Pantai Ngobaran yang terletak di Gn. Kidul, Yogyakarta. Oke fix, mungkin jadi trip tambahan setelah ke GAP :3.
Tanggal 8/11/2014, di Hari Sabtu di tengah langit mendung kelabu pertanda hujan akan turun, aku beranjak dari Semarang menuju Yogya menggunakan bebek pincangku “Shegy”, menghampiri guideku. Setelah beberapa kali nyasar di jalanan Yogya, kutemukan juga posisi guideku. Langsung tancap gas ke GAP dengan rute Ringroad Selatan-Jln. Wonosari-Patuk-belok kiri-GAP. Di tengah cuaca ambigu siang hari kami mulai mendaki. Sebelumnya kami tidak lupa membayar parkir Rp. 3.000,-/motor dan retrisbusi masuk Rp. 8.000,-/orang. Jalur yang dilewati tidak begitu sulit untuk dilewati namun harus hati-hati karena licin. Di beberapa spot juga terdapat saung untuk beristirahat jika lelah. Sepanjang sisi jalur kami banyak menemukan bongkahan-bongkahan batu raksasa dari zaman purba kala. Jalur yang cukup menantang yaitu saat melewati celah batu yang sangat besar, dimana jalurnya sempit dan berupa tangga buatan dari kayu *sangat tidak disarankan untuk yang berbadan fullheightly #eh. Aku tak bisa membayangkan bagaimana jika batu tersebut menjempit badan yang ringkih ini :D. Satu setengah jam mendaki akhirnya sampai puncak. Beruntung hari ini tidak begitu ramai pengujung dan pendaki, jadi lebih leluasa untuk menikmati keindahan GAP. Sebagian besar pengunjung yang kulihat hanyalah pasangan muda mudi yang sedang memadu kasih, pegunjung yang piknik sekeluarga, dan sedikit orang camping di area camping grundnya. Pakaian mereka-mereka juga sangat trendy mengikuti anak gaul masa kini. Mungkin mereka sedang adu bakat menjadi foto model di sampul sebuah majalah, yeah \m/. Dia atas puncak GAP, angin begitu sepoi-sepoi tidak terlalu panas karena langit sedang murung. Pemandangan yang dapat disaksikan adalah menjulang tingginya bukit-bukit batu zaman purba yang masih gagah berdiri bertahan sampai di zaman ini, terasering yang menyaring air persawahan desa, lekukan lika-liku perjalanan yang telah dilewati, embung nglanggeran yang indah dan masih banyak lagi. Untuk itu, datang saja kesini dan dijamin tidak akan menyesal karena kamu akan disemangati oleh papan penyemangat yang terkadang bikin ngakak . Setelah puas menginjakan kaki di Puncak GAP kami pun turun. Yeah, kami turun dari puncak secara cepat berlari karena di kejar waktu dan hujan hampir turun. Setelah tiga puluh menit kemudian yang tanpa suara kami sampai juga di parkiran :D.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar