Kamis, 26 Februari 2015

Balada: Kesatria dan Mutiara

Balada: Kesatria dan Mutiara

Berawal dari kisah pencarian jati diri
sebuah drama petualangan yang tak terduga
Ketika dia datang bagai kilat yang menyambar hati kesatria
Kesatria tak bisa berhenti untuk memikirkan dia
Yang sederhana, biasa-biasa saja dan terkesan misterius
Mungkin kesatria terlalu bodoh, cuek dan gengsi
untuk melakukan modus
seperti para merak jantan yang menari untuk memikat dia

Entah bagaimana kesatria dilanda kegetiran luar biasa
ketika tak berjumpa lagi dengan dia
semenjak pertama kali bertemu
Tak apa
Kesatria yakin pasti akan bertemu dengan dia
di suatu saat
di kesempatan berbeda

Kesatria sudah terbiasa melewatkan sesuatu yang indah
karena kesatria yakin indahnya tidak bertahan lama
Keindahan seperti itu terkesan terlalu biasa dan sangat biasa
bahkan terlalu kuno, bagi kesatria
Yang kesatria butuh saat ini adalah
sesuatu rasa yang luar biasa
dengan gejolak hasrat liar terpendam
kemudian erupsi dengan hebat
Dari pancaran mata dia
Kesatria tahu hal itu juga ada di dalam diri dia

Mungkin bagi kestria
bertemu dengan dia adalah sebuah keharusan
dan bagi dia
bertemu dengan kesatria hanyalah sebuah pilihan

Kesempatan yang terbuka tak mungkin kesatria sia-siakan lagi
Mungkin kesatria sungguh beruntung
ketika menjadi sang kesatria terpilih
dengan bebek pincang sebagai teman pengembaraan hebatnya

Kini mereka harus terbiasa sendiri
melewati waktu yang berputar
ditambah jarak jutaan cm yang memisahkan
Yeah, butuh kesabaran dan sesuatu yang luar biasa
untuk mempertemukan mereka

Ketika rindu melanda dengan hebatnya
mungkin hanya do’a yang mampu menawarkannya
“Semoga baik-baik saja kamu yang disana
dan aku yang ada disini”

Mereka tak perlu saling curiga atau negative thinking
ketika mereka sudah berkomitmen untuk menggapai hari suci
Yeah, niat baik pasti ada jalannya
Entah mulus, terjal, berbatu, licin, mendaki, melipir atau melompat jurang

Mungkin bagi orang lain
cinta mereka cinta yang semu
Namun bagi mereka
bukankah cinta mereka hebat dan luar biasa
jika kita memang ditakdirkan untuk bersatu?

Yeah seperti namanya
Dialah “Mutiara”
yang selalu terkurung sendiri dalam gelap cangkang tiram
Begitu kecil namun kuat dengan hasrat liar terpendam,
mencoba untuk selalu bebas dan berontak
Kesatria harap mutiara bertahan dan selalu bersabar menanti
karena kesatria masih berjuang menjadi sebuah kepastian
yang akan mencongkel cangkang tiram
Kemudian membebaskannya untuk berubah
menjadi permata yang indah
menghiasi lingkar jari manis saat hari suci tiba
Hingga maut yang memisahkan
Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar