EKSPEDISI ATAP
TERTINGGI JAWA TENGAH #2
12 Juli 2016
Kukuruyuk!
Suara cacing perut berkumandang eh. Baper eh Laper.
Ditambah suhu gunung yang bertambah dingin dikala fajar. Pagi hari adzan subuh,
kami sudah terbangun dan kemudian melaksanan sholat subuh di masjid. Setelah
sholat kami repacking peralatan yang akan dibawa mendaki supaya rapi dan
seimbang nggak kaya berat badan kamu :p. Beberapa
pendaki lain juga sudah bersiap-siap dan berangkat mendaki.
Okay,
dari kedai basecamp kami menuju basecamp utama untuk mendaftar simaksi
pendakian. Akan tetapi kami mampir dulu sarapan nasi rames dengan mendoannya
yang ala ala inyong e di warung depannya. Sarapan pagi hari ditemani secangkir
teh hangat, kicauan burung, dan matahari yang mulai menampakkan sinarnya.
Sebuah hal yang jarang kulakukan di kota perantauan. Jam segitu mah mending
bobok wkwkwk. Puncak gunung slamet terlihat
kemerahan diterpa sinar mentari. Yeah,
rasanya sudah tak sabar untuk mendaki sampai puncaknya. Selesai sarapan kami
segera mendaftar simaksi. Pada saat mendaftar simaksi, penjaga basecamp sangat
fair pada kami yang akan mendaki gunung Slamet ini untuk pertama kali. Tak
segan ia menjelaskan rute maupun kiat-kiat mendaki gunung Slamet hehe. Terdapat
beberapa lokasi yang rawan seperti diantara pos 2-3 karena terdapat percabangan
atau pertemuan jalur pendakian via Pemalang dan Bambangan, pos 4 yang katanya
angker (O.O) dan tidak dirokemdasikan di Puncak
lebih dari jam 10 pagi karena rawan kabut dan badai. Mahar untuk simaksi
pendakian gunung Slamet ini hanya sebesar Rp. 5.000,-/orang. Sangat murah
bukan? :D. Dibandingkan gunung-gunung lain yang
mulai dikomersilkan keindahannya hingga simaksinya meroket tajam. Apa daya aku
yang hanya kuli kantoran hahaha (T.T).
Cuaca pagi hari sudah sangat
mendung. Puncak gunung Slamet tertutup kabut tebal. Sepertinya hari ini akan
hujan. Yeah, mau ujan atau nggak, tetep
semangat toh ya \m/. Pendakian dimulai melalui
gerbang pendakian. Di gerbang pendakian ini tak lupa mejeng dulu buat selfie
hehe. Maklum, pendaki pemula kekinian gituloh belum keluar keringat udah selfie
:D, bully aku dong
kakak/suhu/senior :p.
Gerbang Pendakian
Pukul
06.30, kami mulai mendaki dan tak lupa berdo’a lebih dahulu. Track awal
yang kami lewati adalah menyeberangi sungai kecil kemudian setapak tanah di
tengah perkebunan sayur. Berdasarkan peta pendakian gunung Slamet via Bambangan
jarak tempuh dari basecamp 1502 mdpl – batas
perhutani 1606 mdpl adalah 785 m dengan track yang landai. Di batas perhutani
ini terdapat lapangan di sebelah kiri jalur. Kami beristirahat disini. Dilanjutkan
lagi sejauh 1300 m melewati pos bayangan
sampai pos 1 Pondok Gembirung 1937 mdpl.
Vegetasi didominasi oleh pohon pinus. Tracknya juga agak landai. Kami sampai di
pos 1 kurang lebih 2,5 jam dari basecamp.
Lama nian ya hehehe. Di pos 1 ini terdapat rumah-rumahan/bedeng seperti pos-pos
pendakian di gunung Lawu. Disamping itu
ramai yang jualan. Pokoknya mah komplit, ada bakso, soto, mie, nasi uduk, nasi
rames, gorengan, es teh, es jeruk, aqua, kopi dll. Jadi jangan khawatir
kehabisan bahan logistik. Untuk harga ya standar harga di gunung lah ya :).
Lapangan Batas Perhutani
Pos 1 Pondok Gembirung
Pendakian kami lanjutkan kembali
setelah beristirahat cukup lama. Jarak yang akan kami tempuh sampai pos 2
adalah 905 m. Sepeninggal pos 1, kami
langsung diguyur hujan gerimis. Ojo lali helm safetymu eh
bukan, jas hujanmu :),
dipakai biar nggak basah dan kedinginan. Kan repot juga ya kalau nggak ada yang
meluk eh :p. Pasangannya
dimana masjun_krik? Mana? Kok gak diajak? Wkwkwk.
Track yang dilalui sudah mulai menanjak dan terjal. Beberapa kali melewati
batang pohon yang melintangi jalur, melewati akar-akar maupun cerukan tanah
yang menyerupai lorong sempit. Vegetasi juga sudah rapat karena sudah berada
dalam hutan yang sebenarnya. Hujan reda setelah kami hampir sampai di pos 2
Pondok Walang 2256 mdpl. Tak terasa 2 jam
berjalan dari pos 1, kami sampai di pos 2. Di pos 2 Pondok Walang ini, kami
beristirahat cukup lama untuk ngemil-ngemil mengisi tenaga dan tentunya bikin
kopi :D.
Pos 2 Podok Walang (Masih ada yang jualan (*,*))
Pendakian kami lanjutkan kembali.
Kami harus menempuh jarak 692 m untuk sampai
di pos 3 Pondok Cemara 2510 mdpl. Di tengah perjalanan
terdapat percabangan jalur dari Pemalang, jadi perhatikan rambu/tanda arah
panah ketika turun. Track semakin terjal luar biasa. Langit kembali menumpahkan
hasil pengembunan gas di angkasa sehingga track semakin licin. Kami harus waspada
saat melangkah agar tidak keseleo ataupun terpleset \m/.
2 jam perjalanan kami sampai di pos 3.
Pos 3 Pondok Cemara (Masih ada yang jualan juga (*,*))
Istirahat sejenak, kemudian
melanjutkan pendakian. Jarak yang harus kami tempuh menuju pos 4 Samaranthu 2688 mdpl adalah 611 m.
Dengan track yang hampir sama dengan pos 2-3, kami lahap selama 1,5 jam. Di tengah perjalanan kami juga sempat
menjumpai landak putih. Sayang, ketika mau diambil gambarnya si landak kabur
(O.O).
Pos 4 Samarantu (*,*)
Di pos 4 ini kami beristirahat
cukup lama. Memang karena spotnya enak sekali untuk beristirahat. Banyak pohon
tumbuh melintang :D. Apalagi hawanya yang hangat
bikin betah setelah diguyur hujan tadi :D. Entah,
masjun_krik cuma merasa kan hal berbeda saja
dengan pos lainnya yang terasa lebih dingin (-_-).
Mau dirasakan bagaimana pun juga pos 4 Samaranthu ini, sudah terkenal angker dan
tidak direkomendasikan sebagai tempat untuk bermalam. Dari namanya Samaranthu saja,
kita sudah tahu kalau disitu ada hantu yang samar-samar. Kalau sampean siap uji
nyali disini sih monggo :).
Beruntunglah kami sampai di pos 4 tidak kemalaman dan suasana pendakian sangat
ramai hahaha dasar penakut.
Kami melanjutkan pendakian lagi
menuju pos 5 Samyang Rangkah 2795
mdpl, dengan jarak 347
m. Info dari pendaki lain yang turun, lapak mendirikan tenda di pos 5
sudah penuh. Yeah, rencana awal ngecamp di pos 5 sirna sudah :D. 1 jam kemudian kami sampai di pos 5. Benar saja
lapak untuk mendirikan tenda sudah penuh (-_-). Alhasil,
kami mesti nyari lapak ke atas lagi (-_-). Tenaga
kami yang terkuras habis, harus diisi dengan yang namanya makanan. Ngelapaklah
kami, masak memasak dan ngopi di depan tenda orang tanpa ijin dan bayar
retribusi hahaha (*,*). Oh iya, di pos 5 ini terdapat mata air yang dapat digunakan saat musim hujan. Arah mata air dari pos 5 ambil arah kiri turun sekitar 10 menit. Sedangkan vegetasi mulai didominasi hutan lamtoro dan rawan badai. Setelah puas masak, kami
merapikan lapak dan melanjutkan pendakian mencari lapak mendirikan tenda. Waktu
sudah maghrib. Kami tak kunjung mendapatkan lapak. Yeah, benar-benar ramai
pendakian di hari itu karena libur lebaran dan anak sekolahan. Pada akhirnya
kami terpaksa mendirikan tenda di tanah yang miring di pertengahan pos 5-6. Pada
pukul 19.00, tenda kami sudah jadi. Kami langsung istirahat tidur. Bangun lagi
jam 22.00 karena lapar. Masak. Tidur lagi. Yeah,
pendakian hari ini benar-benar melelahkan. Setelah kemarin kami touring dari
Sragen menggunakan motor sambil hujan-hujanan untuk menuju basecamp. Hari ini
mendaki ditambah cuaca hujan :D. Good Night B).
Salam Jun_krikers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar