Jumat, 05 Agustus 2016

EKSPEDISI ATAP TERTINGGI JAWA TENGAH #2

EKSPEDISI ATAP TERTINGGI JAWA TENGAH #2


12 Juli 2016
Kukuruyuk! Suara cacing perut berkumandang eh. Baper eh Laper. Ditambah suhu gunung yang bertambah dingin dikala fajar. Pagi hari adzan subuh, kami sudah terbangun dan kemudian melaksanan sholat subuh di masjid. Setelah sholat kami repacking peralatan yang akan dibawa mendaki supaya rapi dan seimbang nggak kaya berat badan kamu :p. Beberapa pendaki lain juga sudah bersiap-siap dan berangkat mendaki.

Okay, dari kedai basecamp kami menuju basecamp utama untuk mendaftar simaksi pendakian. Akan tetapi kami mampir dulu sarapan nasi rames dengan mendoannya yang ala ala inyong e di warung depannya. Sarapan pagi hari ditemani secangkir teh hangat, kicauan burung, dan matahari yang mulai menampakkan sinarnya. Sebuah hal yang jarang kulakukan di kota perantauan. Jam segitu mah mending bobok wkwkwk. Puncak gunung slamet terlihat kemerahan diterpa sinar mentari. Yeah, rasanya sudah tak sabar untuk mendaki sampai puncaknya. Selesai sarapan kami segera mendaftar simaksi. Pada saat mendaftar simaksi, penjaga basecamp sangat fair pada kami yang akan mendaki gunung Slamet ini untuk pertama kali. Tak segan ia menjelaskan rute maupun kiat-kiat mendaki gunung Slamet hehe. Terdapat beberapa lokasi yang rawan seperti diantara pos 2-3 karena terdapat percabangan atau pertemuan jalur pendakian via Pemalang dan Bambangan, pos 4 yang katanya angker (O.O) dan tidak dirokemdasikan di Puncak lebih dari jam 10 pagi karena rawan kabut dan badai. Mahar untuk simaksi pendakian gunung Slamet ini hanya sebesar Rp. 5.000,-/orang. Sangat murah bukan? :D. Dibandingkan gunung-gunung lain yang mulai dikomersilkan keindahannya hingga simaksinya meroket tajam. Apa daya aku yang hanya kuli kantoran hahaha (T.T).

Cuaca pagi hari sudah sangat mendung. Puncak gunung Slamet tertutup kabut tebal. Sepertinya hari ini akan hujan. Yeah, mau ujan atau nggak, tetep semangat toh ya \m/. Pendakian dimulai melalui gerbang pendakian. Di gerbang pendakian ini tak lupa mejeng dulu buat selfie hehe. Maklum, pendaki pemula kekinian gituloh belum keluar keringat udah selfie :D, bully aku dong kakak/suhu/senior :p.

Gerbang Pendakian

Pukul 06.30, kami mulai mendaki dan tak lupa berdo’a lebih dahulu. Track awal yang kami lewati adalah menyeberangi sungai kecil kemudian setapak tanah di tengah perkebunan sayur. Berdasarkan peta pendakian gunung Slamet via Bambangan jarak tempuh dari basecamp 1502 mdpl – batas perhutani 1606 mdpl adalah 785 m dengan track yang landai. Di batas perhutani ini terdapat lapangan di sebelah kiri jalur. Kami beristirahat disini. Dilanjutkan lagi sejauh 1300 m melewati pos bayangan sampai pos 1 Pondok Gembirung 1937 mdpl. Vegetasi didominasi oleh pohon pinus. Tracknya juga agak landai. Kami sampai di pos 1 kurang lebih 2,5 jam dari basecamp. Lama nian ya hehehe. Di pos 1 ini terdapat rumah-rumahan/bedeng seperti pos-pos pendakian di  gunung Lawu. Disamping itu ramai yang jualan. Pokoknya mah komplit, ada bakso, soto, mie, nasi uduk, nasi rames, gorengan, es teh, es jeruk, aqua, kopi dll. Jadi jangan khawatir kehabisan bahan logistik. Untuk harga ya standar harga di gunung lah ya :).

Lapangan Batas Perhutani

Pos 1 Pondok Gembirung

Pendakian kami lanjutkan kembali setelah beristirahat cukup lama. Jarak yang akan kami tempuh sampai pos 2 adalah 905 m. Sepeninggal pos 1, kami langsung diguyur hujan gerimis. Ojo lali helm safetymu eh bukan, jas hujanmu :), dipakai biar nggak basah dan kedinginan. Kan repot juga ya kalau nggak ada yang meluk eh :p. Pasangannya dimana masjun_krik? Mana? Kok gak diajak? Wkwkwk. Track yang dilalui sudah mulai menanjak dan terjal. Beberapa kali melewati batang pohon yang melintangi jalur, melewati akar-akar maupun cerukan tanah yang menyerupai lorong sempit. Vegetasi juga sudah rapat karena sudah berada dalam hutan yang sebenarnya. Hujan reda setelah kami hampir sampai di pos 2 Pondok Walang 2256 mdpl. Tak terasa 2 jam berjalan dari pos 1, kami sampai di pos 2. Di pos 2 Pondok Walang ini, kami beristirahat cukup lama untuk ngemil-ngemil mengisi tenaga dan tentunya bikin kopi :D.


Pos 2 Podok Walang (Masih ada yang jualan (*,*))

Pendakian kami lanjutkan kembali. Kami harus menempuh jarak 692 m untuk sampai di pos 3 Pondok Cemara 2510 mdpl. Di tengah perjalanan terdapat percabangan jalur dari Pemalang, jadi perhatikan rambu/tanda arah panah ketika turun. Track semakin terjal luar biasa. Langit kembali menumpahkan hasil pengembunan gas di angkasa sehingga track semakin licin. Kami harus waspada saat melangkah agar tidak keseleo ataupun terpleset \m/. 2 jam perjalanan kami sampai di pos 3.

Pos 3 Pondok Cemara  (Masih ada yang jualan juga (*,*))

Istirahat sejenak, kemudian melanjutkan pendakian. Jarak yang harus kami tempuh menuju pos 4 Samaranthu 2688 mdpl adalah 611 m. Dengan track yang hampir sama dengan pos 2-3, kami lahap selama 1,5 jam. Di tengah perjalanan kami juga sempat menjumpai landak putih. Sayang, ketika mau diambil gambarnya si landak kabur (O.O).

Pos 4 Samarantu (*,*)

Di pos 4 ini kami beristirahat cukup lama. Memang karena spotnya enak sekali untuk beristirahat. Banyak pohon tumbuh melintang :D. Apalagi hawanya yang hangat bikin betah setelah diguyur hujan tadi :D. Entah, masjun_krik cuma merasa kan hal berbeda saja dengan pos lainnya yang terasa lebih dingin (-_-). Mau dirasakan bagaimana pun juga pos 4 Samaranthu ini, sudah terkenal angker dan tidak direkomendasikan sebagai tempat untuk bermalam. Dari namanya Samaranthu saja, kita sudah tahu kalau disitu ada hantu yang samar-samar. Kalau sampean siap uji nyali disini sih monggo :). Beruntunglah kami sampai di pos 4 tidak kemalaman dan suasana pendakian sangat ramai hahaha dasar penakut.

Kami melanjutkan pendakian lagi menuju pos 5 Samyang Rangkah 2795 mdpl, dengan jarak 347 m. Info dari pendaki lain yang turun, lapak mendirikan tenda di pos 5 sudah penuh. Yeah, rencana awal ngecamp di pos 5 sirna sudah :D. 1 jam kemudian kami sampai di pos 5. Benar saja lapak untuk mendirikan tenda sudah penuh (-_-). Alhasil, kami mesti nyari lapak ke atas lagi (-_-). Tenaga kami yang terkuras habis, harus diisi dengan yang namanya makanan. Ngelapaklah kami, masak memasak dan ngopi di depan tenda orang tanpa ijin dan bayar retribusi hahaha (*,*). Oh iya, di pos 5 ini terdapat mata air yang dapat digunakan saat musim hujan. Arah mata air dari pos 5 ambil arah kiri turun sekitar 10 menit. Sedangkan vegetasi mulai didominasi hutan lamtoro dan rawan badai. Setelah puas masak, kami merapikan lapak dan melanjutkan pendakian mencari lapak mendirikan tenda. Waktu sudah maghrib. Kami tak kunjung mendapatkan lapak. Yeah, benar-benar ramai pendakian di hari itu karena libur lebaran dan anak sekolahan. Pada akhirnya kami terpaksa mendirikan tenda di tanah yang miring di pertengahan pos 5-6. Pada pukul 19.00, tenda kami sudah jadi. Kami langsung istirahat tidur. Bangun lagi jam 22.00 karena lapar. Masak. Tidur lagi. Yeah, pendakian hari ini benar-benar melelahkan. Setelah kemarin kami touring dari Sragen menggunakan motor sambil hujan-hujanan untuk menuju basecamp. Hari ini mendaki ditambah cuaca hujan :D. Good Night B).

Salam Jun_krikers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar