Pendakian Gokil ke Puncak Manik Gunung Salak 1 2211 Mdpl
Yeah, Gunung Salak 2211
mdpl yang berada di daerah Bogor – Sukabumi, Jawa Barat ini menjadi tempatku pergi
dari rutinitas biasanya. Tapi ya kenapa mesti gunung Salak? Hahaha. Mendengar kata
Gunung Salak, pasti yang ada di pikiran bahwa gunung itu angker, tempat jatuh
pesawat sukhoi, banyak kejadian mistis, banyak macan, banyak ular, banyak
pacet, hutan yang lebat, alam yang liar, track yang becek bahkan berlumpur
hisap.
Yeah, mumpung ada open
trip dari om-om Setapak Adventure, kenapa nggak
ikutan saja biar nambah pengalaman mendaki gunung Salak, pikirku. Meski keikutsertaanku
pada trip ini sangat mendadak, yaitu H-1 Pendakian, aku sudah siap secara fisik
dan mental. Maklum, seminggu sebelumnya baru mudik dan turun gunung Lawu. Jadi,
capeknya dibablasin aja sekalian hahaha.
16
September 2016
Jumat sore setelah
kerja, aku baru mulai packing. Tak butuh waktu lama memang karena sudah
terbiasa packing-packing lucu :D. Setelah makan, aku langsung meluncur ke Kampung
Rambutan untuk bertemu peserta lainnya. Peserta trip ke Salak ini cuman 4 orang yaitu Bang Ale, Bang Fuad, Mba Eva dan aku sendiri ditambah 1 pemandu dari Setapak Adventure yaitu Bang Napong.
17
September 2016
Pukul 02.00 kami baru
tiba di basecamp pendakian Gunung Salak via Cidahu, Sukabumi. Cukup lama
memang, karena macet parah. Di basecamp, kami ngopi-ngopi dulu kemudian
istirahat tidur.
Pukul 10.00 kami mulai
mendaki dari gerbang pendakian. Disinilah pintu rimba penuh lika-liku di mulai
\m/. Kami tidak melalui jalur biasanya. Melainkan jalur pintas sampai di
percabagan HM 12. Lumayan irit waktu dah :D. Kalau lewat jalur biasanya, nanti
akan bertemu dengan simpang bajuri yang ke arah Kawah Ratu. Untuk jalur pintas
pintas ini, tidak disarankan dilewati jika kelompok pendakian berjumlah kecil
karena jalurnya rawan bikin tersesat, masih terdapat hewan liar, banyak
duri-duri tajam dan tidak boleh berhenti di tengah jalur alias ngeblong terus
hehehe. Menyeramkan dah pokoknya :D. Bikin adrenaline memuncak karena was-was
:D.
Kami sampai di Puncak
bayangan pukul 16.00. Disini kami langsung mendirikan tenda dan masak-memasak. Menjelang
malam, puncak bayangan mulai ramai oleh beberapa pendaki yang ngecamp hehehe. Sedangkan
kami langsung tidur karena lelah :D.
18
September 2016
Setelah sarapan pagi
pukul 08.00, kami berangkat menuju puncak manik Salak 1, 2211 mdpl. 45 menit
kemudian kami sampai puncak. Suasana puncak terbilang ramai karena puncak ini adalah
titik temu dari jalur Cidahu dan Cimelati. Kata orang-orang di puncak atau
basecamp, jalur Cidahu ini yang paling berat. Kami ngopi-ngopi dan makan roti
jigong bareng di puncak hehe. Nimbrung pula geng unas dan santoso nyeker dari
priok. Pukul 10.00 kami turun ke camp puncak bayangan karena gerimis mulai
menyerang di puncak manik.
Pukul 14.00 setelah
packing, kami turun bareng dengan geng unas dan santoso nyeker yang ingin ikut
merasakan jalur pintas hehe. Tiba di jalur pintas kami istirahat minum sebentar
karena ada sumber air mengalir. Turun gunung kami lanjutkan tanpa berhenti dari
sini. Kemudian kami diserang oleh hujan deras. Keadaan sudah gelap menjelang
maghrib. Banyak suara-suara hewan liar nyaring seantero hutan. Ada juga bunga
kamboja putih kaya di kuburan itu di tengah track jalur yang kami lewati namun
aku tak melihat adanya pohon kamboja hahaha. Entahlah. Akhirnya, javana spa
menutup perjalanan turun dari rimbanya gunung Salak. Kami sampai di warung
dekat gerbang pendakian pukul 18.00. kami menunggu jemputan disini sambil ngopi
dan makan. Kemudian pulang menuju kota masing-masing.
Berikut foto-foto
pendakiannya:
Yeah, track gunung
Salak ini sangat gokil :D. Dari becek, licin, tanjakan terjal, turunan yang
bikin lemas, lumpur hisap siap menjebak siapapun yang lengah melangkah, hingga
jurang menganga di sisi kanan-kiri menjelang Puncak bayangan dan Puncak Manik
2211 mdpl. Di gunung Salak ini masih tergolong sepi. Mungkin karena
rintangan-rintangan tersebut yang bikin pendaki agak bergidik ngeri dengan
gunung Salak ini. Mungkin karena ketinggiannya yang hanya 2211 mdpl tak
setinggi Kerinci, seindah rinjani bahkan segagah Mahameru. Mungkin karena puncaknya
yang masih tergolong di dalam hutan yang rapat hingga tak banyak view pemandangan
yang bisa dinikmati. Namun, menyampingkan beberapa hal tersebut, Gunung Salak
ini wajib dijadikan salah satu destinasi pendakian karena kata pendaki yang
berpengalaman, “Kurang lengkap jika mengaku menjadi pendaki sejati, kalau belum
pernah mendaki Gunung Salak, apalagi saat
musim hujan”.
Salam Jun-krikers B)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar