DI balik awan LAWU 3265 mdpl
Yaps,
judul postingan ku kali ini memang cukup ekstrim ya hehehe. Berawal dari minggu
tenang semester 5 yang lalu saat pulang kampung ke kota kecil nan asri sebut
saja Sragen, akhirnya aku memutuskan untuk mendaki gunung Lawu yang berketinggian
3265 mdpl sama adikku (Sidiq) yang masih kelas 2 smp karena di kampung memang
gak ada teman yang bisa diajak berpetualang seperti mendaki gunung. Jelas saja
teman-teman sebaya ku di kampung rata-rata sudah merantau kerja/kuliah. Tanggal
23 Desember 2013 memang bukan musim untuk pendakian karena masih musim hujan
dan rawan akan adanya badai di gunung namun dengan kondisi psikologis yang siap
dan factor eksternal yang bikin hati kami sangat labil karena ditinggal mamah
untuk selamanya serta dapet kabar dari bapak yang mau menikah lagi akhirnya
tekat kami sudah bulat untuk mendaki gunung Lawu ini. Tepat pukul 14.00 aku dan
sidiq berangkat dari rumah setelah mempersiapkan perbekalan buat pendakian kali
ini seperti masak nasi goreng, membeli air minum dan beberapa cemilan roti,
madu dan susu. Gunung Lawu dapat melewati terletak di perbatasan jawa tengah
(kab. karanganyar) dan jawa timur ( kab. magetan). Menurutku Gunung Lawu adalah
gunung terdingin daripada gunung-gunung yang pernah ku daki sebelumnya dan
memiliki mitos mistis yang sering terdengar dari pendaki-pendaki lain, kalo aku
sih selow aja asal jangan mengganggu dan sopan saat bertutur kata maupun
perbuatan ketika mendaki gunung Insyaalah gak akan terjadi apa-apa J.
Kami memutuskan untuk mendaki Lawu via cemoro sewu karena jalurnya jelas dan
pas buat pendaki pemula seperti adik saya meskipun jalurnya lebih terjal dan
berbatu menyerupai anak tangga daripada jalur cemoro kandang yang landai, jauh
dan lebih licin ketika hujan.
Kami
sampai di basecamp cemoro sewu sekitar pukul 15.30 meskipun diserang hujan saat
perjalanan dari karangpandan-tawangmangu. Di samping basecamp terdapat warung
makan yang kami singgahi untuk makan dan minum kopi sekedar menghangatkan badan
karena kondisi di basecamp ini sudah sangat dingin disertai gerimis dan kabut
tebal. Lalu kami beristirahat dan masjid depan basecamp sambil menunggu waktu
maghrib dan isya. Di masjid ini kami berkenalan dengan 2 orang kakak-adik
perempuan dan laki-laki asal Jakarta yang menjadi santri di Demak berencana
mendaki gunung lawu juga. Akhirnya kami memutuskan untuk bareng saja. Setelah
solat maghrib dijamak isya kami kembali ke warung untuk sekedar ngopi kemudian
mengurus perizinan. Kami ber-4 hanya membawa tas ransel yang berisi daypack
saja karena rencana awal akan menginap di warung mbok yem sebelum puncak lawu.
Yang aku heran tuh temen dari pondok yang perempuan naik gunung memakai rok
hehehe. Start pendakian sekitar pukul 19.00 dengan berjalan santai dengan jalur
berbatu landai diselengi beberapa tanjakan yang bikin lumayan ngos-ngos an
dengan penerangan dari headlamp dan senter. Setelah 1 jam akhirnya kami di post
1 dengan bangunan yang bershelter. Tidak berselang lama aku dan adikku menunggu
teman dari pondok akhirnya mereka sampai. Kemudian kami melanjutkan perjalanan
kami kembali. Dalam perjalanan menuju post 2 kami diserang dengan hujan gerimis
dengan angin yang kencang, kami langsung memakai senjata andalan kami yaitu jas
hujan. Dalam perjalanan ini menuju post 2 kami berpisah dengan teman dari pondok
karena terlalu lama menunggu dan tidak mau angin dingin menerpa tubuh kami
terlalu lama. 1 jam kemudian kami sampai di post 2 dan diserang oleh hujan yang
lebat. Di post 2 yaitu bangunan bershelter kami berteduh sekitar 1 jam karena hujan
lebat disertai angin, sekali-kali kilat terlihat menyambar membelah gelapnya
malam itu. Tak berselang lama teman dari pondok sampai di post 2 dan kami makan
cemilan untuk menghangatkan badan. Setelah hujan reda, kami melanjutkan
perjalanan meskipun masih gerimis. Dalam perjalan dari post 2 sampai 5 kami
berpisah dengan teman dari pondok atas persetujuan mereka. Sebenarnya aku nggak
tega meninggalkan mereka berdua karena keadaan sangat dingin tapi jika masih
bersama mereka akan lebih terasa dingin jika harus berhenti menunggu, ya
berdo’a saja semoga mereka tidak terjadi kenapa-kenapa. Dari post 2 sampai post
5 terasa sangat berat karena jalurnya yang berbatu berupa anak tangga yang
terjal. Beberapa kali aku dan adik ku dibuat ngos-ngos an dan berhenti untuk
mengambil nafas. Sekitar pukul 00.30 kami sampai di post 5 yang berupa tanah
datar berupa tanah cukup luas terbuka dan di beberapa spot terdapat tempat
untuk mendirikan tenda karena terlindung dari angin. Karena di post 5 ini
terjadi kabut yang sangat tebal dengan penglihatan maksimal 1 meter tidak
mungkin kami melanjutkan ke warung mbok yem. Akhirnya kami beristirahat di
bawah tanaman perdu dengan beralaskan jas hujan dan tidur diselimuti sarung
karena kami tidak mbawa tenda brrrrrr dinginnya itu lho L.
Disini tidak Cuma berdua saja dengan adik ku, ada rombongan dari karanganyar
juga sehingga kita saling berdempetan biar hangat :D.
Tak
terasa kami tertidur dan terbangun jam 02.00 karena hujan gerimis melanda
disertai kabut yang sangat tebal. Tak berapa lama 2 anak pondok tadi sampai di
tempat kami tidur dan menghampiri kami. Setelah ngopi-ngopi dan makan cemilan
kami lanjutkan perjalanan lagi, rencana sampai warung mbok yem lah. Ditengah
perjalanan tepatnya punggungan sebelum sendang drajat angin sangat kencang
sekali disertai kabut. Cahaya headlamp pun seperti tidak memberi cahaya
kehidupan, hanya berjarak 1,5 meter saja dapat dilihat. Kami pun berjalan
bergandengan tangan sambil berdo’a supaya kami selamat. Jam 03.00 kami sampai
di sendang drajat dan kami pun berteduh di dalam goa karena saat itu kondisi
hujan deras dan angin kencang. Sampah yang kami bakar pun tak sanggup untuk
menghangatkan kami karena tidak bisa terbakar. Dan si anak cewek dari pondok
itu mengalami gejala hipotermia yang awalnya menggigil terus bicara nggak jelas.
Dan pertologan pertama dilakukan, kusuruh dia mengganti pakaian hangat kemudian
adiknya itu kusuruh meluk kakaknya, ajak terus dia bicara dan jangan sampai tak
sadarkan diri. Ku beri beberapa cemilan dan minum padanya. Tak terasa sudah jam
05.00, cuaca hanya mendung, hujan reda, bulan pun terlihat memiliki cincin,
tidak ada angin, namun dinginnya membuat tubuhku menggigil dan cara terbaik
untuk menghangatkan tubuhku adalah merokok sambil jalan-jalan menikmati suasana
sekitar sendang drajat. Di sendang drajat terdapat sumur mata air yang konon
tak pernah kering dan membawa berkah jika minum/mandi pakai air tersebut.
Disekitar sendang drajat juga ada warung tapi hanya buka pada saat-saat
tertentu saja.
Jam
05.30 aku, adikku, dan 2 anak pondok tadi, melanjutkan perjalanan dan jam 06.00
kami sampai puncak lawu hargodumilah. Kami adalah orang pertama yang sampai
puncak pada hari itu tanggal 24 desember 2013. Cukup was-was juga karena
sepertinya kami tak dapat sunrise di puncak karena mendung dan angin pun sangat
kencang di puncak. Menggigil tubuh ku ini menantikan kehangatan sunrise, dan
sunrise pun muncul meskipun tak sempurna tapi sangat indah karena cahayanya
berada ditengah samudera awan kegelapan. Tak lupa aku mengibarkan bendera SLANK
ku sebagai perayaan ultah SLANK dan bang bim-bim sambil foto-foto. Karena sudah
tak tahan dinginnya puncak lawu, 2 anak pondok tadi minta izin turun ke
basecamp duluan. Kemudian aku dan adikku turun ke warung mbok yem pukul 06.30.
Kami makan pecel telur + minum segelas kopi hitam + udud di warung sambil
cerita-cerita sama pendaki asal Jakarta yang katanya dah pensiun 10th
akhirnya mendaki lagi. Banyak yang dia ajarkan tentang manis-pahit kehidupannya
itu *curhat :p. Setelah puas kami pamit pulang turun ke basecamp jam 07.30.
Sampai basecamp jam 10.30 terus pulang ke rumah. ALHAMDULILLAH Aku dan Adikku
(Sidiq) selamat dan berhasil melakukan pendakian Gunung Lawu. Suatu saat akan
ku ajak adikku lagi buat mendaki gunung yang berbeda. Akan ku racuni dia biar
menikmati, mencintai, menjaga alam.
Beberapa
picture perjalan ini:
bulan bercincin
silver sunrise
silver sunrise
Sidiq
masjun_krik
sendang drajat
pos 5
pos 4
tanah berkapur di sekitar pos 4
track batu menyerupai tangga
pos 3
pos 1
kecapekan dia
gerbang
gerbang
tugu hargo dumilah
baca !
shugoi :D
bendera Slank + Merah Putih
abang-adek
abang-adek
kedinginan
bedeng di puncak
warung mbok yem
anget-anget
ciluk ba !
* Sampai saat ini gak tau nama 2 anak pesantren itu hehehe
Terima kasih Jun_krikers yang sudah membaca :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar