DI JAKARTA #1
Teman. Ya itu adalah sebuah kata
yang mungkin sangat mudah sekali diucapkan. Tapi, terasa sulit bagiku untuk
mengerti apa arti pertemanan apalagi persahabatan yang sebenarnya. Pemikiranku
yang terlalu ekstrim yang mengartikan bahwa teman yaitu seseorang yang akan
datang hanya saat membutuh diriku saja atau datang hanya saat malapetaka
kesedihan menimpaku untuk pencitraan mereka. Kesedihan mendalam telah menimpaku
pada tanggal 21 Oktober 2013. Mama telah meninggalkanku untuk selamanya
menhadap sang Illahi. Dan sukses membuatku lebih pendiam dari biasanya memendam
rasa pedih. Aku lebih menutup diriku, mengurung diriku dalam lorong hitam
sumpeknya kamar kostku. Aku butuh teman untuk berbagi curahan hatiku tapi aku
merasa, aku sangat jauh sekali sama mereka. Meskipun aku berada di dekat
mereka, tapi mereka tak memperhatikanku walau hanya sekedar mengajak bicara.
Oh, SHIT.! Akhirnya pikiranku jadi se-ekstrim itu.
Ku jalani kehidupanku yang tak
produktif alias datar-datar saja sampai UAS semester 5 kemudian naik gunung
sendiri iya sendiri ke gunung Ungaran sampai akhirnya aku pulang kampung
halaman ku di Sragen setelah yudisium. Di rumah, aku juga hanya mengurung diri
saja di kamarku yang sumpek, bau, dan berantakan barangkali ada bangkai tikus
aku tak tahu. Kamis 13 Februari 2014 gunung kelud meletus hebat. Jumat 14
Febuari 2014 pagi hari, abu vulkanik sangat deras mengguyur kampungku bahkan
sampai jawa barat bagian timur. Dua adikku tak berangkat sekolah dan bapak tak
berangkat bekerja. Namun aku kabar bahagia karena permintaan magang ku ke
LEMIGAS telah di acc. Sabtu esok hari aku harus berangkat karena senin tanggal
17 Februari 2014 aku sudah harus berada di Jakarta, magang sampai tanggal 7
Maret 2014. Aku menuju Jakarta naik kereta api ekonomi matarmaja dari Stasiun Jebres
Solo menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Minggu pagi aku sampai Stasiun
Pasar Senen Jakarta, banyak yang memandangiku sinis karena pasti aku berasal
dari kampung dan selamat datang di ibu kota yang kejam. Aku melipir jembatan
penyebrangan ke shelter Busway Pasar Senen, bayar karcis di loket, naik Busway
tujuan Harmoni oper Busway menuju terminal kalideres. Minggu siang aku sampai
di kalideres menunggu jemputan temanku. Namanya Hadin, teman kuliahku, rumahnya
daerah ciledug yang notabene dekat dengan kantor LEMIGAS yang berada di Cipulir
Kebayoran Lama JakSel. Aku berencana tinggal untuk sementara waktu di rumahnya.
Setelah menunggu sambil makan siang, dia datang menjemputku kemudian langsung
menuju rumahnya. Di rumahnya aku bertemu keluarganya, meminta izin agar boleh
tinggal sementara waktu. Setelah diizinkan aku istirahat dirumahnya sampai esok
pagi.
Senin pagi hari aku menuju kantor
LEMIGAS dengan oper angkot 2 kali. Sampai di kantor aku diberondong pertanyaan
oleh satpam yang ternyata orang jawa juga. Ya biasalah kalo sesama orang jawa
ketemu pasti ngomongnya bahasa jawa hehehe. Kalo gak salah satpam itu namanya
Agus asale soko Kendal opo Demak yo? Lali aku. Aku disarankan untuk menuju
kantor untuk mengurus perijinan dan mendapat cocard magang ku. Setelah urusanku
selesai aku menuju gedung ekspolari 3 untuk ketemu Bapak Tri Muji Susantoro
sebagai pembimbing I ku dan ternyata beliau juga lulusan dari IlmuKelautan
Undip dan Bapak Nurus Firdaus pembimbing II ku. Setelah bertemu beliau
mengutarakan atas maksud dan tujuanku magang disini, aku disarankan baca-baca
buku tentang SIG dahulu sebelum melakukan studi kasus. Hari itu aku cuma baca
buku dan menginstall software ENVI di ruang studi. Disini ku berkenalan dengan
Deby Sanjaya mahasiswa ITS, Winda dan pacarnya, mahasiswa Unibraw, dan beberapa
mahasiswa UIN Jakarta. Aku lebih dekat berteman dengan Sanjaya, arek Kediri
yang sama-sama orang Jawa. Lagi-lagi jawa, mungkin aku terlalu rasis -_- . di
ruang study ini aku juga berkanalan Pak Dodi bagian SIG dan Pak Joko OB yang
baik hatinya. Ya Pak Joko suka curhat sama diriku tentang pekerjaan, dll. Sore
jam 4 aku pulang diantar oleh Sanjaya karena searah. Dia tinggal di rumah
saudaranya. Aku turun di pasar bengkok tangerang dan jalan kaki saja menuju
rumah Hadin. Sampai di rumah aku ditawari makan malam bareng, ya akhirnya
kuterima. Malam itu aku istirahat sambil nyoba-nyoba software yang baru kudapat
itu.
Selasa pagi aku naik angkot
menuju pasar bengkok menunggu Sanjaya bareng berangkat ke LEMIGAS. Sampai
kantor aku dapat studi kasus langsung kucoba software tersebut dibimbing oleh
pembimbingku. Selasa – Kamis sangat monoton sekali kehidupan yang kulalui. Hari
jumat Sanjaya sudah selesai magang, dia pamit pulang balik ke Surabaya.
Akhirnya aku merasa suwung meskipun masih ada teman yang lain. Lain? Dan
ternyata Jumat itu pula Raynami, teman kuliah ku rencana liburan di Jakarta
sekalian main-main di tempatku. Aku sudah seminggu menginap di rumah Hadin. Aku
merasa tidak enak dengan keluarganya kalau terlalu lama menumpang. Apa lagi
Hadin akan segera berangkat ke Semarang. Akhirnya hari minggu kuputuskan untuk
mencari kost buat 2 minggu lagi aku hidup di Jakarta. Hari minggu pagi aku
pamit dan berterima kasih pada Hadin dan keluarganya atas kesediaannya menerima
ku menginap selama seminggu dan aku tak bisa membalas apa-apa melainkan cuma
do’a aja agar amal dan ibadahnya diterima Allah. Ya mereka keluarga yang baik J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar