Sabtu, 13 Desember 2014

Masker dan Gunung

Masker dan Gunung

Yeah, entah mengapa aku selalu terobsesi untuk mendongeng tentang seseorang yang memakai masker. Seperti dongengku sebelumnya tentang masker dan kereta, kini aku mendongeng tentang masker dan gunung. Tak dipungkiri bagiku bahwa orang yang memakai masker itu begitu misterius. Yeah apalagi dia seorang wanita. Disitulah otak cemerlangku bermain logika tentang praduga tak bersalah dengan probabilitas 0,00000000001%. Dugaan yang selalu benar ketika dugaanku salah ataupun benar, terkesaYeahn sangat egois dan memaksakan kehendak memang :D.
Semua berawal dari pendakianku ke Gn. Sindoro tanggal 18 Oktober 2014 lalu *catper masih entry. Jumlah personil saat itu begitu didominasi oleh kaum srikandi. Yeah, bayangkan saja begitu merepotkannya 3 arjuna yang mungkin lenjeh-lenjeh mengawal 6 srikandi tangguh, hahaha. Uniknya dari sekian jumlah srikandi tersebut ada satu yang sangat misterius *hiiii. Tahu kenapa? Yeah sudah pasti dan bukan basa-basi dia yang memakai masker *oooh -_-. Dia selalu memakai masker ketika pertama kali bertemu denganku, saat perjalanan di jalan maupun saat mendaki gunung. Yeah, masker itu seolah-olah melekat erat pada wajahnya. Barangkali masker itu adalah topengnya maka akan kunyanyikan lagu jadulnya peterpan yang berlirik buka dulu topengmu hahahaha :p. Barangkali masker itu adalah cadarnya sudah pasti dia itu muslimah sejati dan tidak dipungkiri mampu me-ruqyah diriku yang hina akan godaan setan hahahaha *siap di-ruqyah, ampyun -_-.
Mungkin banyak alasan kenapa dia selalu memakai masker. Bahkan diawal pertemuan, aku sudah bermain logika praduga tak bersalah dengan probabilitas 0,00000000001% :p, diantaranya adalah: Dia sedang flu, maka ditutuplah hidung di wajahnya agar virus tersebut tidak menyebar *dia sungguh baik hati :p. Dia sedang bermain aman dengan debu-debu yang beterbangan karena tak dipungkiri debu tersebut juga membawa virus penyakit atau supaya tidak jerawatan *jaga kesehatan dan kecantikan :p. Dia kurang percaya diri untuk menujukkan wajahnya didepan pangeran tampan seperti diriku *ah jadi malu :p. Yeah itu semua alasan yang cukup logis untuk mereka yang berakal sehat. Tidak seperti diriku yang sakit jiwa hahahaha. Barangkali masker itu digunakan untuk menutupi giginya yang tonggos :p? menutupi lidah yang selalu menjulur :p? menutupi pipi yang penuh jerawat berlendir nanah :p? menutupi pipi yang bolong :p? menutupi pipi yang berbulu menyerupai kera :p? menutupi hidung yang pesek ke dalam :p? menutupi bulu hidung yang keluar menyerupai kumis :p? menutupi berewok karena tak sempat mencukurnya :p? menutupi bibir yang sumbing :p? menutupi bibir yang dower :p? menutupi gigi taringnya karena dia keturunan vampire atau srigalak *hiiii serem :p? mungkin jika ada tambahan lagi, aku siap menampung, hahaha :p?
Yeah, pada intinya masker itu digunakan untuk menutupi segala sesuatu yang ditutupinya entah itu baik atau buruk. Maka jangan heran jika mereka yang memakai masker terlihat begitu misterius dengan alasan-alasan yang logis dan tak masuk akal ataupun sebuah keambiguan yang selalu membelenggu. Disitulah keseruan untuk bermain logika praduga tak bersalah dengan probabilitas 0,00000000001% berada. Mungkin apa yang kubahas dan kudongengkan ini tidak begitu penting dan tidak jelas hahaha. Maka tak usah diperdebatkan karena aku tahu, kita tak akan menemukan solusi dan buang-buang waktu saja :p. Tapi yang aku tahu. Ketika dia membuka maskernya, dia adalah mutiara yang tersembunyi di balik masker di gunung :D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar