Di
atas ketinggian
Di
atas ketinggian aku melihat semua begitu jelas
Di
atas ketinggian aku melihat semua begitu kecil
Di
atas ketinggian aku melihat semua begitu indah
Di
atas ketinggian aku melihat semua begitu menakjubkan
Namun,
apakah ini fana?
Apakah
ini semu?
Aku
terlanjur mencintainya
Aku
terlanjur memujanya
Aku
terlanjur mendambanya
Aku
terlanjur menggilainya
Dan
kini aku terlanjur merindukannya
Aku
tahu pasti akan sulit menggapainya
Maka
aku harus berjalan perlahan
Aku
tahu jika terjatuh pasti lebih menyakitkan
Maka
aku harus berhati-hati
Tak
apalah,
Aku
masih memiliki kaki tuk melangkah
Aku
masih memiliki tangan tuk berpegangan
Aku
masih memiliki mata tuk melihat
Aku
masih memiliki punggung tuk memikul beban
Aku
masih memiliki bekal tuk bertahan hidup
Kini,
aku sudah semakin jauh melangkah
Di
tengah terik & terjalnya liku yang kuhadapi
Bebanku
semakin berat
Kabut
mulai mengaburkan pandanganku
Hujan
mulai membasuh peluh kesahku
Angin
mulai menahan lajuku
Dan
petir menghentikan langkahku
Haruskah
aku kembali pulang?
Ah
tidak, aku tidak sepengecut yang kau kira
Aku
harus menungu sampai badai reda
Dan,
aku harus mendirikan rumah yang kokoh
Kini
keadaan mulai gelap mencekam
Maka
kuterangi ruanganku dengan binar lampu
Dingin
mulai menyiksa tubuh pula
Maka
kan kubuat masakan hangat dan segelas kopi hitam
Hisapan
tembakau terakhir telah menghembuskan asap panjang
Menutup
hari yang lelah menuju kekosongaan jiwa
Berharap
hari esok yang lebih baik
Kicauan
brung membangunkanku dari alam mimpi
Tersadar
badai sudah pergi berlalu
Namun,
langit masih hitam kelam
Aku
harus bersiap-siap lagi
Bergegas
menuju tempat yang suci
Yeah,
tempat tertinggi di mata sang kuasa
Kosong.....
Sepi.....
Hanya
ada aku dan Sang Kuasa.....
Di
belakangku mulai terang bersinar
Namun,
di depanku muncul bayangan diriku
Aku
menoleh ke belakang
Sungguh
takjub aku dibuatnya
Dia
muncul bagai harapan yang indah
Awan-awan
mulai menyentuh telapak kakiku
Namun,
kakiku masih menginjak bumi
Aku
harus kembali menghadap ke depan
Meskipun
hanya ada bayang-bayang
Lalu
bayangan sirna sesaat
Namun
muncul kembali
Tak
berada di depanku melainkan dibelakangku
Kini
harapan mulai tenggelam bersama gelap
Sudah
waktunya aku kembali pulang
Dituntun
oleh bayangan yang selalu setia menemaniku
Bayangan
diriku sendiri
Bayangan
orang yang selalu menungguku pulang
Berharap
suatu saat akan kembali lagi
Berada
di atas ketinggian
Dituntun
oleh bayangan
Bayangan
yang indah ataupun kelam
Apapun
bayangannya
Ini
adalah proses dari tanah kembali ke tanah
Di
atas bumi yang dipijak
Terima
kasihku pada Sang Kuasa
Telah
mengajari dan memberikan banyak hal padaku
Di
atas ketinggian....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar