11/06/2015
Kulitku
masih hitam karena telah mendaki Sumbing. Selang seminggu kemudian
aku kembali lagi ke wonosobo mendaki Gunung Sindoro. Pendakian
Sindoro kali ini menggunakan jalur utara yaitu Desa Sigedang, Tambi,
Kab. Wonosobo. Personil yang berpartisipasi teman kuliahku yaitu
Ferri, Ilham dan Yuli. Kami berangkat dari Semarang dan sampai
basecamp pada malam hari. Rencana kami akan naik malam ini juga. Di
basecamp, kami berjumpa dengan Mbah Amin selaku Juru Kunci sekaligus
pengelola basecamp. Kami diberi teh hangat menghapus hawa dingin,
arahan dan masukan sebelum melakukan pendakian.
Pukul
22.00 kami mulai mendaki. Melewati jalanan aspal desa hingga pos
masuk perkebunan teh. Di perkebunan teh track berupa makadam melewati
post 1 hingga post 3 dengan jaraknya begitu jauh karena jalurnya
mengular. Untuk mempersingkat waktu kami mencoba melewati jalan
pintas di tengah perkebunan teh yang berupa track tanah. Namun sempet
kesasar jauh sekali hingga balik ke jalur makadam hahaha. Maklum kami
baru pertama kali mencoba jalur via sigedang ini ditambah gelapnya
malam hari hahaha. Namun lampu-lampu desa dan titik titik bintang di
langit selalu menghibur kami saat ngetrack terutama saat kesasar :p.
Setelah melewati post 3 dan perkebunan teh habis, track tanah sedikit
berbatu di tengah hutan yang tidak terlalu lebat. Vegetasi hanya
berupa pohon yang tidak terlalu tinggi dan semak belukar. Disamping
itu, jalurnya banyak percabangan namun terdapat petunjuk jalur yang
benar. Setelah sampai di ladang batu, kami ngecamp karena sudah
kelelahan.
12/06/2015
Tak
terasa hari sudah pagi. Kami pun ketinggalan momen sunrise .
Namun view pegunungan dieng yang indah telah melipur lara kami.
Setelah masak dan ngopi ngopi, kami lanjut ngetrack ke puncak. Track
berupa tanah dan berbatu menjelang puncak. Kami melewati tebing yang
indah yang biasa disebut congor petruk atau watu susu. Entahlah
kenapa disebut watu susu aku tak tahu :D. Kami sampai puncak tepat
pukul 11.00. Sangat panas cuaca karena matahari berada di dekat
kepala. Namun angin membawa hawa dingin yang membuat kami menggigil.
Kami sangat lama berisitirahat dan menikmati keadaan di Puncak.
Puncaknya begitu luas dengan segara wedi, beberapa kawah mati dan
terdapat 1 kawah yang aktif. Di kawah aktif menyemburkan asap
belerang yang cukup pekat bau nya sehingga kami tak lama-lama berada
disana. Setelah puas di puncak kami turun kembali ke tempat camp.
BerisirahaGumpalan awan-awan raksasa, Gunung Slamet dan Ciremai setia
menghibur kami saat turun hingga sang surya teggelam. Kami sampai
perkebunan teh dalam kondisi sudah gelap. Yeah, sayang sekali tak
bisa melihat hamparan hijaunya perkebunan teh hahaha :D. Setelah
sampai di post 3 kami beristirahat dan bertemu dengan rombongan
pendaki asal Banjarnegara. Tak sungkan-sungkan kami diberi salak
manis oleh mereka. Makasih ya mas-mas hehehe. Kami lanjut turun ke
basecamp mencoba lewat jalur pintas lagi yang pernah membuat kami
kesasar saat mendaki. Namun, saat turun kami tidak kesasar karena
jalurnya benar. Kami sampai di basecamp pukul 22.00 dan menginap di
basecamp untuk pulang esok harinya.
Salam Jun_krikers :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar